#Special With You

2.1K 106 4
                                    

Happy reading!📚

01.00

Ray terbangun saat tengah malam. Mungkin karena ia tidur lebih awal tadi. Matanya yang masih agak terbuka, membuatnya tak memperhatikan sekeliling.

Karena bosan dan tak bisa tertidur lagi, Ray memutuskan untuk mencari kesibukan. Dia keluar tanpa mengenakan jaket nya, menikmati angin malam yang menghembus tubuhnya membuat dirinya agak merasa membeku.

Ia terdiam di pinggir pantai sambil menatap ombak. Dan pastinya, ia pun sedang berusaha mengumpulkan nyawa nya. Saat sedang termenung, ada seseorang yang tiba tiba menyapanya.

"Ray, belum tidur?"

Suara yang sangat muak ia dengar di telinganya. Yang membuat ia kesal satu hari yang lalu. Ia memutuskan tak menoleh sama sekali.

"Rayan, masih marah?" Ranzie.

"Nggak."

"Tadi gue liat lu keluar pas gue lagi ambil minum di dapur."

"Oh.." Jawab Ray singkat.

"Ray.. jangan marah dong. Nih gue bawain jaket buat lo." Ranzie memakaikan jaket ke tubuh Ray.

Sesuai harapan Ranzie, Ray menatapnya dan tersenyum manis.

"Makasih." Ray.

Dengan sengaja, Ranzie menarik kepala Ray hingga terjatuh di bahu nya. Senang nya ia karena Ray tak melawan. Mungkin Ray memang sedang butuh sandaran. Dan kini hanya Ranzie yang bisa.

"Gimana sama Jemmy?" Ranzie membuka pembicaraan setelah beberapa menit suasana canggung.

"Ga papa. Kadang beberapa hal ga sesuai rencana, kita juga ga punya hak sepenuhnya kan? Yang penting dia tetep temen kita." Jelas Ray.

"Kalo dengan hubungan kita? Apa masih pura pura?" Ranzie.

"Trus mau nya apa?" Ray sok polos.

"Kalo gue maunya lebih serius." Ranzie dengan lantangnya.

"Gue.. samain aja deh sama lo." Ray dengan senyum jahil nya.

"Hah? Gimana gimana?"vRanzie pura pura tidak dengar.

"Ye.. tuli lo!" Omel Ray sambil menjitak pala nya.

"Jadi, kita.. sekarang pacaran?" Ranzie memastikan membuat Ray mengangguk cepat.

Sungguh, Ranzie berharap ini bukan mimpinya. Ia langsung memeluk Ray dan berbaring di atas pasir.

"Wah.. bintang nya banyak." Ray.

"Ray, besok ajak kakak kamu jalan jalan dong." Ranzie.

"Hm? Jalan jalan kemana? Liburan yang ini kurang kah?" Ray.

"Nggak gitu Ray, tapi aku ngerasa bosen aja. Masa kita cuma di vila doang mainnya." Ranzie.

"Hemm.. oke, besok kita jalan jalan ke taman wahana." Ray.

Besok~

"Kakak! Bangun iss..!" Ray sambil menggoyangkan tubuh ketiga kakaknya itu.

"Hm..? Apa sih Rayan? Kamu kalo mau main, main aja sama temen temen kamu." Kevin dengan matanya yang masih tertutup.

"Kakak.. Ray sama temen temen mau jalan jalan!" Rengek Ray.

"Mau kemana hm?" Alex.

"Kita ke taman wahana. Kita naik wahana di sana. Ayo kakak!" Ray.

"Duh.. ngapain sih Ray? Kamu kan tau kakak paling anti sama wahana."

Mendengar perkataan Alex barusan, membuat Ray ingin tertawa geli. Ya, kakak nya itu sangat anti dengan wahana. Sekali nya mereka naik wahana yang ekstrim, pasti mereka muntah.

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang