#Masa Kecil

1.8K 93 5
                                    

Happy reading!📚

Pagi hari, Ray kini sudah rapi ingin berangkat ke sekolahnya. Hari ini, Ray akan di jemput oleh kadal kesayangannya.

"Kamu berangkat sama Ranzie kan Ray?"Edward saat melihat Ray yang sedang beberes.

"Iya kakak bawel!"

Kakak kakaknya itu cukup tenang mendengar suara Ray yang kini sudah jauh lebih membaik. Bahkan hampir kembali normal.

"Suara kamu udah membaik tuh Ray. Baguslah, kamu masih mau denger kata kata kakak"Alex.

"Iya lah. Oh iya, karena suara Ray udah sembuh, Ray boleh kan makan eskrim lagi?"

"Ray!—"ucap ketiga kakak nya berbarengan.

"Ya okay bercanda. Ray sekolah dulu ya kak!"Ray langsung lari keluar rumahnya.

"Hati hati Ray!"

"Jangan makan eskrim Rayan!

"Kakak mengawasi kamu lho!"teriak ketiga kakaknya.

Di depan rumah, sudah ada mobil Ranzie yang menunggunya. Dengan senang, Ray menghampirinya sambil berlari kecil.

"Hai Ranzie!"ucapnya sambil mengetuk kaca mobil Ranzie.

Seketika kaca mobil terbuka dan menampakkan wajah Ranzie di sana.

"Butuh tumpangan tuan putri?"

"Udah lah, gue naik ya"Ray segera berputar menuju tempat duduknya.

Ia langsung masuk ke dalam mobil dan mobilnya jalan saat itu juga.

"Cie yang suara nya udah sembuh"Ranzie seketika membuka obrolan.

"Iya lah. Liat aja, gue mau makan eskrim sebanyak banyak nya"

"Coba coba kamu? Mau aku bilangin ke kakak ipar?"

"Cih, apaan sih? Lebay!"

Karena jalanan tidak padat, tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di sekolah. Mereka segera turun dan berjalan menuju kelas. Berbeda dengan hari biasanya, kali ini mereka berjalan sambil bergandengan tangan.

Mereka pun bercengkerama selama berjalan. Ranzie sangat senang karena ia mendapatkan jawaban dari pertanyaannya yang kemarin. Tentu saja Ray menerimanya.

"Pulang sekolah jalan jalan dulu yuk Ray"

"Kemana?"

"Ya jalan jalan aja—"

"Hai kak Ray, hai kak Ranz"Mega tiba tiba menghalang jalan mereka.

"Mega? Kenapa?"Ranzie.

"Nggak ada. Aku mau ngomong sebentar sama kak Ranz boleh?"

"Mau ngomong apa?"Ray tiba tiba menyela.

"Aku mau ngomong berdua—"

"Kalo berdua ga boleh. Udah ya, kita ga ada waktu. Duluan ya Meg"Ray langsung menarik tangan Ranzie menjauh dari perempuan itu.

"Cih! Liat aja lo Ray!" Batin Mega.

Ray terus menarik Ranzie hingga ke rooftop. Mereka tidak ke kelas terlebih dahulu. Tas pun masih mereka kenakan di pundaknya.

"Hei, kamu kenapa sih?"Ranzie sambil tertawa kecil melihat tingkahnya.

"Hm? Ga kenapa kenapa"Ray tanpa melirik ke arah Ranzie.

"Ternyata kamu gini yah kalo pacaran. Cemburuan"ucap Ranzie tepat di telinga Ray membuat Ray bergidik geli.

"Ish! Gue ga cemburuan. Gue cuma ga percaya aja sama cowo kayak lo"

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang