Happy reading!📚
Ray kini masih berjalan dengan terus mengerucutkan bibirnya. Ia masih kepikiran tentang hantu sialan tadi. Percayalah, dia yang teriak paling keras saat di dalam tadi.
"Ray, udah dong. Jangan cemberut mulu." Ranzie seraya mencubit pipi Ray.
"Sshh! Sakit. Ga punya hati lo!" Omel Ray.
"Ya terus gimana biar lu ga cemberut lagi?" Ranzie.
"Ga— oh gue tau.." Ray menjeda omongannya saat ia melihat tukang eskrim tepat di depannya.
Ranzie hanya mengikuti arah pandang Ray. Setelah tau apa yang Ray inginkan, Ranzie menghela nafas dan menarik Ray untuk kembali ke teman temannya.
"Ihh! Mau eskrim!" Ray menahan tarikan Ranzie.
"Ga Ray, nanti aku yang di omelin kakak kakak kamu."
"Bodo, mau eskrim!"
Ranzie lagi lagi hanya menghela nafas pasrah. Dia akhirnya membeli eskrim untuk Ray dan untuknya. Tak lama, ia pun kembali membawa dua eskrim di tangannya.
"Yay! Makasih Ranzie sayang!" Ucap Ray tiba tiba, membuat pipi Ranzie memerah karenanya.
"Y–yaudah, jalan lagi yuk." Ranzie.
Akhirnya mereka kembali jalan. Saat sedang asik bercanda, ponsel Ray tiba tiba berbunyi. Tertara nama Edward di sana, jelas kakak kakaknya sudah menunggu nya dari tadi.
"Halo?"
"Kamu di mana Ray? Kamu kan belum makan."
"Iya iya Ray balik sekarang."
Hanya percakapan itu yang mereka obrolkan. Ray segera mematikan telponnya dan menatap Ranzie.
"Kakak suruh kita balik." Ray sambil terus memakan eskrim nya.
Tiba tiba, tangan Ranzie bergerak mengarah ke mulut Ray. Ia mengelap eskrim yang belepotan di sana.
"Yaudah, yuk balik." Ranzie.
Ray cukup terkejut dengan perlakuan nya. Otak jahil nya mulai muncul. Saat Ranzie jalan duluan, Ray berlari dari belakangnya dan menaiki punggungnya.
"Eh Rayan! Kamu ngapain sih? Berat tau." Ranzie.
"Ayo jalan."
Ranzie hanya menghela nafas pasrah dan mengikuti perintah dari tuan putrinya ini. Ia akhirnya sampai di depan restoran dan sudah ada kakak kakaknya yang menunggunya di depan sana. Ada teman teman yang lainnya juga di sana.
"Kebiasaan! Main ga inget waktu." Alex.
Saat Ray turun dari punggung Ranzie, terlihat lah eskrim yang masih di pegang–nya itu. Jelas kakak kakaknya mengeluarkan ekspresi yang sangat tidak enak!.
"Haa! Eskrim lagi." Edward langsung merebut eskrim di tangan Ray.
Oh god! Ray lupa akan hal itu. Sementara milik Ranzie sudah habis dari tadi. Ia hanya mengeluarkan tampang takut nya.
"Ish! Kakak, kebiasaan deh." Ray mengerucutkan bibirnya.
"Ayo makan." Ajak Kevin.
Mereka semua setuju. Akhirnya mereka makan bersama.
***
Kini mereka sudah dalam perjalanan pulang. Ray sedang sangat senang kali ini. Sepanjang jalan ia terus tertawa kencang.
Flashback on:
"Kak, abis ini naik roller coaster yuk." Ray dengan antusias.
"Aduh Ray.. minta nya jangan yang aneh aneh deh." Edward.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
Random"DASAR KERAS KEPALA" "DASAR KAKAK POSESIF!" "Kakak ga akan posesif kalo kamu ga keras kepala!" "Adek ga akan keras kepala kalo ga terus di kekang! Dasar cowok!" ________________________________________________________ Menjadi putri bungsu? Punya 3 k...