#Keluarga Ranzie

1.9K 97 9
                                    

Happy reading!📚

Ray ingin sekali menerimanya. Tapi hati kecil nya menyuruhnya untuk menolak. Ray tidak tahan lagi. Ray menerima eskrim itu.

"Ray?"

Suara lembut itu terdengar sangat familiar di telinganya. Sontak Ray memberhentikan kegiatannya dan menoleh ke belakang. Ray kita itu adalah kakak kakaknya, tapi itu adalah kakak iparnya.

"Ray.. di cariin kemana mana kok ada di sini?"Cindy.

"Ehm.."

"Kakak denger suara kamu ilang ya? Kenapa masih makan eskrim?"Cheryl.

"Nggak kak, ini punya dia kok"Ray mengembalikan eskrim itu kepada Mega.

"Meg, gue duluan ya"Ray.

"Iya kak, hati hati ya"Mega.

Ray mengangguk paham dan ia langsung pergi membuntuti kakak ipar nya menuju mobil.

"Huft.. gagal!" Batin kesal Mega.

♡♡♡

"Kok kakak yang jemput? Kak Edward kemana?"Ray memulai obrolan.

"Dia masih kuliah. Kebetulan kita kuliah pagi hari ini"Cheryl.

"Ehm kak.. jangan kasih tau kakak soal tadi ya"Ray dengan mata berbinar nya.

Kakak iparnya itu malah tertawa melihat sikap Ray yang menggemaskan.

"Iya iya, ga kita bilangin kok. Tapi kamu jangan makan eskrim dulu sampe suara kamu kembali lagi seperti semula"Anna.

"Iya iya, Ray janji!"

Sesampainya di rumah, Ray langsung mengganti bajunya dan berencana untuk bermain basket di lapangan pribadi nya. Ya, di belakang rumah nya, Ray punya lapangan basket pribadi untuk dia latihan dulu. Sekarang ia sudah jarang mengunjungi lapangan itu.

Ray segera mengambil bola basket nya dan menuruni tangga. Saat di tangga terakhir, ia berpapasan dengan Anna.

"Mau kemana kamu Ray?"Anna.

"Mau main basket kak. Di lapangan belakang doang kok. Kakak mau ikut?"

"Ehm.. nanti kakak tanya Cheryl sama Cindy dulu. Yaudah kamu hati hati ya. Pulang sebelum gelap"

"Iya siap!"

Ray kembali melangkahkan kakinya menuju lapangan itu. Sesampainya di sana, matanya berkaca kaca. Lapangan itu sudah bertahun tahun sejak kaki Ray cedera tidak di bersihkan. Sekarang lapangan itu penuh dedaunan kering.

"Ya ampun, berantakan banget. Maaf ya lapangan. Ray udah lama ga kesini dan ga urus kamu"

Ray tidak peduli dengan dedaunan itu, ia lanjut bermain basket nya. Ini lah yang sering Ray lakukan dulu. Sepulang sekolah, sore harinya ia pasti menghabiskan waktu dengan bermain basket.

Saat Ray ingin memasukan bola ke dalam ring untuk ke sekian kalinya, kakinya terlipat dan membuatnya kehilangan keseimbangan. Saat ia ingin terjatuh, ada yang menahannya dari belakang.

"Eh.. Ray, hati hati"

Ray kaget mendengar suara itu. Untuk apa dia ke rumah nya sore hari seperti ini. Mau apa dia?.

"Ranzie? Kok lu di sini?"

"Gue berkunjung doang. Ada bunda tuh di dalem"Ranzie.

"Hm? Ada bunda? Ada Deryl ga?"Ray terlihat antusias.

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang