Happy reading!📚
1 bulan kemudian..
Kini sudah berganti bulan, tanda Ray akan ujian kelulusan nanti. Selama hari hari nya, ia terus berusaha tanpa hp dan tanpa kakak. Jujur, bulan kemarin adalah bulan yang sepi. Ray dan kakak kakaknya masih sama sama egois.
Kini malam hari sedang mengambil alih. Ray benar benar tidak bisa tidur karena besok adalah hari pertama ujiannya. Ia kini sedang di kamar mamahnya meminta ketenangan lebih untuk dirinya.
"Mah.. kalo Ray ga berhasil gimana?"
Ray sangat terkejut setelah mendengar keinginan mamahnya. Ia ingin Ray kuliah di luar negeri. Ia ingin anak perempuan satu satunya ini mendapatkan beasiswa dan sukses di sana.
"Dan kalo Ray dapet juga Ray ga mau. Ray ga mau kuliah di luar negeri"ucap Ray dengan mata sayu nya.
"Tapi mamah mau sayang. Apalagi beasiswa kali ini ke Jerman. Ini kesempatan Ray"jeda mamahnya.
"Kalau pun kamu ga berhasil, mamah masih bisa kok kuliah-in kamu di Jerman tanpa beasiswa"lanjutnya.
"Tapi Ray ga butuh mah. Ray ga mau jauh jauh dari kalian"Ray memeluk mamahnya.
"Kalian?"mamahnya berniat menggoda anaknya.
"Ka–kalian nya itu mamah sama bibi. Emang mamah pikir siapa?"
Tiba tiba pintu kamar mamahnya itu terbuka dan menampakan ketiga kakak kakaknya di sana.
"Ada apa ma—"omongan Edward terhenti saat menyadari ada Ray di sana.
"—manggil?"lanjutnya.
"Duduk. Mamah mau bicara sama kalian"
Akhirnya mereka mengikuti perintah sang mamah. Mereka duduk tapi sangat berjauhan. Beberapa saat suasana hening dan canggung.
"Kalian.. bisa ga sekali aja ga buat mamah sedih? Mamah ga mau ngeliat keluarga mamah tuh kayak gini"ucapnya sedih.
Ucapan itu membuat seisinya bungkam. Tidak ada yang berani menjawabnya. Mereka hanya bisa merunduk.
"Mamah udah putusin, Ray akan kuliah di luar negeri"ucapnya angkuh.
"Mah?!"ucap ketiga kakak nya dengan nada khawatir.
Ketiga kakaknya ini paling tidak suka kalau di pisahkan dengan adik perempuannya.
"Keputusan mamah sudah bulat. Ray akan kuliah di Jerman bersama Arthur"
"Arthur? Kenapa ga Ranzie?"protes Ray.
"Karena nenek Albertina asal Jerman, dan sekarang ia sedang di jerman. Emang ada keluarga Ranzie yang tinggal di Jerman?"
"Nenek Albertina? What do you mean?" Ray tidak paham.
"Kamu lupa dengan nenek Albert?"
"Eungh.. Ray tau kok. Ya tapi kan bisa ajak Ranzie juga!"
"Mau Arthur ataupun Ranzie, kakak ga akan setuju kamu kuliah di luar negeri"Edward.
Ray jadi terpikir sesuatu. Yah, dia terpikir perkataan kakaknya itu saat ia pulang ke rumah bersama Cheryl. Ia jadi punya ide jail untuk mereka.
"Oh kalo gitu Ray setuju. Biar aja Ray ke luar negeri. Mamah tau, kakak bilang Ray itu ngerepotin anaknya"Ray mulai mengadu.
Hal itu membuat mamahnya menghela nafas panjang.
"Okey, stop it! Mamah cuma minta kalian berbaikan. Edward, bener apa yang di bilang Ray itu?"mamahnya memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
Random"DASAR KERAS KEPALA" "DASAR KAKAK POSESIF!" "Kakak ga akan posesif kalo kamu ga keras kepala!" "Adek ga akan keras kepala kalo ga terus di kekang! Dasar cowok!" ________________________________________________________ Menjadi putri bungsu? Punya 3 k...