Happy Reading!
Malam hari, mata mungil nan sembab terbuka dan kembali melihat dunianya. Ray membuka matanya saat malam hari, dan tentu saja itu ga di sengaja. Yah, dia terbangun.
Perut nya mengeluarkan suara yang menandakan dia kini sedang lapar. Ray pergi ke luar kamarnya untuk mencari kakak nya. Ray masih sangat pusing sehingga ia berjalan saja harus memegang dinding untuk menahan dirinya.
Ray turun ke lantai satu dan mendapatkan kakak nya sedang bermain PS milik Ray di ruang tamu.
"Kakak?" Ray dengan suara lemas nya.
"Ray, kok bangun? Kenapa hm?" Alex tetap fokus kepada tv nya.
"Ray laper." Ray.
Seketika semua kakak kakak nya menaruh stik PS milik nya masing masing dan berbalik badan menghadap ke Ray. Edward menghampiri nya dan mengecek suhu badannya.
"Pas banget, sekalian kamu minum obat nanti setelah makan. Tunggu di sini ya. Kakak buatin makanan dulu." Edward.
"Iya." Ray duduk di kursi ruang tamu dan memainkan ps nya untuk menggantikan kakak nya.
Tak lama kemudian, Edward selesai masak dan ternyata ia memasak bubur hangat untuk Ray.
"Nih makan." Edward.
"Bentar kak, Ray lagi main." Ray.
"Yaudah deh kakak suapin mau?" Edward.
"Yaudah terserah kakak." Ray.
Akhirnya Ray di suapi makan nya oleh kakak tertuanya itu. Memang saat sedang sakit, Ray sangat manja. Tapi jika dia sehat, dia akan sangat menyebalkan.
Tak lama Ray akhirnya selesai makan bubur nya dan menyudahi juga bermain PS kesayangannya.
Kakak nya memberikan obat milik Ray untuk segera di minum oleh Ray. Tanpa segan segan, Ray meminum obat nya. Setelah itu Ray kembali ke kamar nya untuk tidur. Begitu pula dengan kakak kakak nya.
Pagi hari pun tiba. Kini kakak kakak nya Ray sedang berada di kamar Ray untuk berpamitan karena mereka ingin pergi kuliah.
"Ray ga papa sendiri di rumah?" Kevin.
"Iya gapapa." Ray.
"Bi, saya mohon tolong jagain dia. Jangan biarin dia kemana mana! Kalo bisa, kunci aja kamar nya biar dia ga bisa ngapa ngapain." Edward.
"Siap tuan." Bibi.
"Bibi sekarang buatin sarapan buat Ray, abis itu kasih obat nya Ray. Bisa?" Alex.
"Bisa tuan." Bibi.
"Saya harap kalian bisa di percaya. Ray, kamu jangan kemana mana!" Edward.
Ray hanya mengangguk dan melambaikan tangannya kepada kakak kakak nya itu. Setelah itu, Ray sarapan lalu minum obat nya. Ray kembali di kompres dan ia tertidur.
Kakak kakak POV~
Mereka akhirnya selesai pelajaran kampus nya dan sudah di perbolehkan untuk pulang. Mereka kini ga cuma bertiga, tapi mereka kini berjumlah enam orang.
"Cheryl, Anna sama Cindy mau ikut ke rumah kita dulu ga? Sekalian minta tolong jagain Ray." Edward.
"Oh, jagain Ray ya? Boleh kok. Emang kenapa sama Ray?" Cheryl.
Cheryl Karolin Margaretha. Wanita cantik berambut pirang yang tak lain adalah tunangan Edward Veloz Marteen.
"Ray demam tinggi gara gara terlalu kelamaan di kolam renang." Alex.

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
Acak"DASAR KERAS KEPALA" "DASAR KAKAK POSESIF!" "Kakak ga akan posesif kalo kamu ga keras kepala!" "Adek ga akan keras kepala kalo ga terus di kekang! Dasar cowok!" ________________________________________________________ Menjadi putri bungsu? Punya 3 k...