#Worry

2.6K 122 3
                                    

Happy reading!📚

"Aku di suruh pesan ini sama Ranzie. Ini buat kita di meja sana." Jemmy menunjuk meja yang di duduki Ranzie.

Ray hanya diam dengan wajah yang kebingungan. Ranzie akhirnya menghampiri Ray yang sedang mematung karena malu.

"Lo kecapean ya?" Ranzie memegang dahi Ray.

Ray hanya menggeleng dan kembali menatap ke meja Olivie.

"Sorry ya, gue udah salah sangka." Ray mengambil nampan itu namun di halang oleh Ranzie.

"Udah biar Jemmy aja, lu duduk duluan." Ranzie.

Ray hanya pasrah dan akhirnya duduk di bangku kantinnya. Ranzie dan Jemmy membawa nampan itu secara bersamaan.

"Lu kenapa sih Ray?" Fanny.

"Duh.. ga tau nih, dari tadi otak gue blank." Ray sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ray.. kan gue bilang jangan banyak pikiran. Udah, sekarang lu makan abis itu istirahat di UKS." Maudy.

"Tar kan ada ulangan lagi. Masa gue susulan lagi?" Ray.

"Yaudah, sekarang makan. Jangan pikir yang macem macem, tar sakit." Ranzie memberi satu mangkok baso untuk Ray.

"Ranzie perhatian banget sama gue." Batin Ray.

Skip pulang sekolah~

Akhirnya semua murid di perbolehkan pulang setelah ujian selesai. Ray, Ranzie, Fanny, Maudy dan Jemmy kini masih berada di dalam kelas.

"Guys, gue duluan ya." Fanny.

"Gue juga. Sampe rumah istirahat ya Ray." Maudy.

"Iya iya, bawel lo." Ray.

Saat Fanny dan Maudy pergi, Ranzie yang tadinya berada di meja guru akhirnya menghampiri Ray.

"Nih lo bawa." Ranzie memberikan setengah buku.

"Ray, aku duluan ya. Jangan lupa istirahat." Jemmy.

"Manis banget sih lo. Iya iya.." Ray tersenyum manis

"Yuk.." Ray mengajak Ranzie.

Ranzie hanya diam dan tidak menjawab.

"Ranz, ayo. Nunggu apa?" Ray.

Mereka akhirnya pergi ke ruang guru karena tadi guru menyuruh mereka membawa buku buku itu ke mejanya. Sesampainya di ruang guru, mereka segera ke meja guru yang di tuju dan memberinya buku buku ini.

"Kadal, anterin gue ke ruang OSIS dulu ya." Ray.

Ranzie lagi lagi hanya mendiamkannya.

"Ranzie, ih kok lu dari tadi diem aja?!" Ray mulai kesal.

"Ya lagian lu selalu puji Jemmy. Padahal yang nyuruh lo istirahat bukan Jemmy doang." Ranzie.

"Oh.. jadi ceritanya kadal gue cemburu?" Ray mencubit kedua pipi Ranzie.

"Kaga, siapa yang cemburu?" Ranzie makin mengerucutkan bibirnya.

"Kalo ga cemburu, lu senyum dong." Ray sambil menggerakkan tangannya untuk membentuk lengkungan di wajah Ranzie.

Ranzie menghela nafas lalu akhirnya tersenyum. Mereka pun pergi ke ruang OSIS untuk mengambil sisa tugas Ray menjadi ketua OSIS. Tak di sangka, ternyata banyak sekali tugas yang belum Ray selesaikan.

"Sebanyak ini?" Ranzie.

"Yaelah, segini doang mah sedikit." Ray.

"Sedikit apaan Ray? Lu ga bisa bedain sedikit sama banyak ya? Udah, gimana kalo gue bantuin lo ngerjain ini semua." Ranzie.

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang