#LDR

2K 108 50
                                    

Happy reading!📚

Setelah memutuskan panggilannya, ia langsung berjalan dengan lemas ke arah kamar mandi. Karena ikatannya dengan Ranzie sudah masuk ke jenjang yang lebih serius, kakak kakaknya tidak akan melarang Ray pergi kemana pun dan kapan pun asal bersama dengan Ranzie.

Setelah selesai semua, ia pergi ke ruang tengah untuk menunggu Ranzie datang. Ia menunggu sambil memainkan ponselnya. Saat sedang asik memakan cemilan di meja, kakak kakaknya turun dengan wajah yang masih mengantuk.

"Kok pagi banget dek? Kamu mau kemana?"Kevin yang kemudian kembali tertidur di sofa.

"Hoam..! Ray, jangan makan ini pagi pagi.."Alex yang kemudian tertidur di paha kanan Ray.

"Kamu mau kemana hm? Ini masih pagi lho Ray.."kakak pertamanya ikut ikutan tertidur di paha kirinya.

Ray yang dari tadi memandangi mereka sambil memakan snack nya pun merasa bingung. Ia dari tadi tidak menimbulkan suara sama sekali. Ada apa dengan mereka? Apa mereka sedang mengigau?.

"Ray bangunin kalian ya?"tanya Ray yang kemudian di diamkan oleh ketiga kakak kakaknya itu.

Ray tertawa kecil melihat tingkah mereka. Benar benar seperti anak kecil yang tidak mau jauh jauh dari ibunya. Ia jadi teringat ke masa kecilnya kembali. Saat Ray berumur 6 tahun.

Flashback on:

"Kakak.. Ray mau jadi kakak deh.." ucap perempuan kecil yang sedang duduk memperhatikan kakak kakaknya yang sedang mengerjakan pr mereka.

"Bagaimana bisa? Kau bayi dan akan tetap seperti bayi selamanya" ucap kakak tertuanya yang kemudian mereka menertawakan Ray.

"Huh.. Ray uda gede tau! Asal kalian tau, di perut mamah ada dede bayi lagi lho"

"Ngawur kamu. Kakak ga mau nambah lagi. Kamu aja udah nyusahin"ucap Alex sambil mencubit pipi tembemnya.

Tiba tiba mereka tiduran di paha Ray. Mereka memang menyebalkan, tapi mereka selalu menuruti semua perkataan adiknya ini.

"Kak Ray, ajarin soal yang ini dong"Edward menunjuk soal yang di maksud.

"Ray mana paham pelajaran kakak?"Ray dan di susul tawaan mereka bersama.

Flashback of~

"Ray ga mau jauh jauh dari kalian. Berantem terlalu lama aja Ray ga tahan!"

Tin.. tin..

Suara mobil itu membuat dirinya kembali tersadar. Ia mengangkat kepala kakaknya dan menaruh bantal sofa di bawahnya.

"Kak, Ray pergi sama Ranzie sebentar ya"ucap Ray dan dengan ragu ia pergi ke luar menemui pacarnya.

Sudah terlihat di depan rumahnya mobil berwarna merah mengkilap. Ray ternganga melihatnya. Tiba tiba, kaca mobil nya terbuka.

"Rayan, ayo. Tunggu apaan lagi?"Ranzie agak berteriak.

Akibat teriakan itu, membuat Ray kembali tersadar dari lamunannya. Ia berlari kecil ke arahnya.

"Whoa! Ranzie, mobil baru nih?!"tanya Ray antusias. Kemudian ia masuk ke dalam mobilnya.

"Iya, cuma surprise buat kamu aja. Gimana, suka?"

"Aaa.. suka. Bagus banget Ranz!. Tapi, kenapa tiba tiba?"

"Aku di kasih sama bunda. Katanya yang harus naikin mobil ini pertama kali harus kamu"

"Haha.. hebat lo!"ucap Ray sambil tertawa kecil.

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang