#Bolos

5.2K 228 5
                                        

Happy Reading All!

"Kenapa sih kak?" Ray.

"Dari kemarin kan kakak udah bilang jangan makan yang pedes pedes. Ga sehat." Edward.

"Kalo ga sehat, kenapa di hidangin? Ray kan jadi mau." Ray.

"Ga sehat buat kamu. Masih pagi juga, makan sup aja." Alex.

Dengan terpaksa Ray makan dengan sup lagi dan lagi. Tak lama mereka akhirnya selesai makan dan siap untuk melanjutkan pelajaran nya lagi.

"Mah kita berangkat dulu ya." Edward.

"Iya, hati hati ya." Mamah.

Tiba tiba Ray mendekat ke mamah nya itu dan berbisik di telinganya.

"Mah, suruh kakak buat ga jemput Ray lagi dong mah." Ray.

Mama nya hanya tertawa kecil mendengar nya. Ia kemudian menatap ke kakak kakak Ray itu.

"Kakak kakak, karena ini Ray yang minta.. jadi kalian harus turutin ya." Mama.

"Kenapa harus di turutin? Tar kalo dia pulang bareng cowo lagi gimana?" Edward.

"Kedengeran ya kak?" Ray menelan ludah nya.

"Kak, kan aku udah cerita kenapa aku selalu pulang sama cowok yang berbeda.." Lanjut Ray dengan nada kesal.

"Iya iya, yaudah nanti kakak ga akan jemput kamu." Edward menatap ke adik cowok nya lalu mengedip kan sebelah matanya seolah mereka sedang merencanakan sesuatu.

Melihat itu Ray hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Mereka akhirnya berangkat. Tak lama kemudian sampai di sekolah Ray. Saat mobil itu berhenti, sudah banyak teman teman Ray yang memang ga dekat dengan Ray berada di depan mobil mereka.

"Mereka kenapa Ray?" Alex.

"Yaelah kaya ga biasa aja. Mereka mau liat kakak lah." Ray.

"Kan emang baru kali ini. Lagian kenapa mereka mau liat kita?" Kevin.

"Ya iyalah, secara di mata mereka itu kalian adalah malaikat. Kalo di mata Ray sih, biasa aja ya." Ray.

"Haha.. yaudah sana sekolah. Inget, pulang langsung ke rumah!" Edward.

"Iya." Ray.

Kali ini kakak kakak nya itu kembali seperti semula karena mereka mengecup dahi adik nya itu dulu sebelum adik nya pergi. Ray akhirnya turun dari mobil dengan agak kesusahan karena mobil nya di halang oleh banyak teman perempuan sekelas nya Ray.

"Udah kakak langsung pergi sana!" Ray menyuruh kakak kakak nya pergi.

Tak lama mobil itu pergi dan menyisakan para fans ga penting nya.

"Duh, kalian! Ngapain sih? Ga penting banget hidup nya." Ray.

"Ye sirik aja lo!" Olivie.

"Tau, sirik aja! Dia kan orang yang ngerebut masa depan kita semua!" Alice.

"Yang lo semua sebut sebagai masa depan lo itu kakak gue?!" Ray kaget.

"Ye ga usah halu deh buat jadi adek nya mereka. Gue ga sudi punya adek ipar kaya lo!" Feya.

"Gila lo semua!" Ray meninggalkan mereka semua di sana dan langsung menuju ke kelas nya.

"Mereka belum tau kalo gue adik nya orang yang mereka idolakan? Udah berapa lama gue sekolah di sini? Manusia gila emang!" Ray malah mengoceh sendiri.

Ia pun sampai di kelasnya dan langsung duduk di bangku nya.

"HAI RAYAN!" Sapa Fanny.

"Ini lagi, ngapa lu jadi ngikut ngikut kakak gue manggil nya Rayan? Risih tau ga. Ribet!" Ray dengan kesal.

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang