#Accident

3.1K 115 4
                                    

Happy reading!📚

Ray terus berjalan tanpa tujuan. Ia yang mulai lelah, mulai merasakan kakinya yang kembali kambuh. Ia berusaha tak peduli dengan kaki nya. Ia memutuskan untuk menyebrang jalan dan..

Brugh!

Pandangannya mulai pudar, pendengarannya mulai samar samar, ia hanya melihat banyak orang orang yang mulai berkumpul di hadapannya, kepala nya terbentur membuat Ray tak merasakan apa apa lagi. Ia tak sadarkan diri setelah nya.

Rumah kakek~

"Kamu keterlaluan Edward! Apa yang kamu lakukan?! Kamu ga kejar Ray hah?! Kalau dia kenapa kenapa bagaimana?!" Mamahnya itu meninggikan suaranya.

Drtt~ drtt~

Deringan telpon berbunyi dari balik saku celana pria itu. Ia langsung mengangkatnya dengan cepat setelah melihat bahwa adik nya yang menelpon.

"Halo? Ray, kamu di mana? Pulang sekarang sayang!"

"Halo pak, apa ini kakak dari korban?"

Edward sangat terkejut saat tau bahwa bukan Ray yang menelponnya melainkan suara berat pria. Apalagi setelah ia mendengar kata korban yang keluar dari mulut nya.

"Apa maksudnya? Anda siapa? Dan siapa yang anda panggil korban?"

"Sepertinya dia adik anda. Dia mengalami kecelakaan, dan sekarang sedang di bawa ambulance."

Setelah mendengar itu semua, Edward langsung mengambil kunci mobil nya dan langsung melesat menuju rumah sakit tanpa memperdulikan keluarganya yang kini menatapnya dengan kebingungan.

"Edward, kamu mau kemana?"

Mamahnya itu tak di beri jawaban. Raut wajah mereka kini berubah menjadi khawatir.

"Udah lah ma, mungkin ka Edward mau cari Ray." Alex.

"Tapi ga mungkin wajah dia sepanik itu Lex!"

"Yaudah, kita susul kakak. Mamah, kakek dan Raina tunggu di sini." Kevin.

"Yaudah, cepet kamu susul kakak kamu!"

Mereka mengangguk mengerti. Mereka pun langsung bergegas ke mobil dan mengejar mobil Edward yang mulai menjauh.

Edward~

"Dek.. kamu baik baik aja kan?! Jangan bikin kakak khawatir! Maafin kakak Ray!" Edward terus memukul stir sambil terus menangis.

Ia melajukan mobil nya dengan kecepatan full. Sampai akhirnya ia tiba di rumah sakit yang sudah di shere lock oleh hp Ray tadi. Ia langsung berlari, menabrak semua orang yang menghalangi jalannya. Ia benar benar kehilangan kendali kali ini.

"Sus, di mana ruangan adik saya?!" Edward sambil terus menangis.

"Maaf, nama adik anda—."

"Rayan sus, korban kecelakaan. Di mana ruangannya?!" Edward mulai emosi.

"Mohon tenang dulu. Adik anda sedang di ruang operasi." Suster.

Edward tercengang mendengar ucapan suster itu. Operasi? Apanya? Separah itu?. Edward langsung berlari menuju ruang operasi.

Setelah sampai di depan ruang operasi, langkahnya terhenti. Sungguh, ia merasa sangat sangat bersalah kali ini. Untuk menghilangkan amarahnya, ia sesekali memukul dan menendang tembok dengan sangat keras.

"Ray, kakak mohon kuat Ray! Maafin kakak.." Air matanya terus mengalir.

Sementara itu, Alex dan Kevin kini sudah berhenti tepat di samping mobil Edward terparkir.

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang