Makasih banget buat kalian yang antusias buat stay di cerita ini🙏🌹.
Author bakal berusaha sebisa mungkin buat menghibur kalian ya;).
Happy reading all~❤️
"Kakak kenal dia?" Ray kebingungan mendengar kakak kakak nya itu menyebut nama Jovial tadi.
"Kamu ngapain di sini?" Edward mulai menghampiri Jovial.
"Saya nganter Ray kak." Jovial.
"K–kalian dah saling kenal?" Ray makin kebingungan.
"Ehm, kak. Saya udah di suruh pulang. Ray gue duluan ya." Jovial.
"I–iya, makasih ya kak." Ray.
"Iya sama sama." Jovial.
Mereka kini sedang berkumpul di ruang tamu. Bibi menyiapkan minuman untuk mereka semua. Karena haus, Ray yang pertama meminum nya.
"Dulu, papah nya Jovial supir di sini saat nenek masih hidup." Alex memulai pembicaraan.
Ray yang mendengarkan sambil meneguk air pun terkejut dan akhirnya ia tersedak.
"Hah? Pas nenek masih hidup? 12 tahun lalu dong?" Ray.
"I–iya. Pas kamu masih kecil." Alex.
"Dan kamu tau kan sikap nenek sama kakek dulu kaya gimana pas perlakuin pembantu atau supir nya?" Kevin.
"Iya tau. Kasar banget kan, untung mama ga kaya nenek." Ray.
"Iya.. dan pasti yang buat Jovial jengkel sama keluarga kita adalah karena papah nya di perlakuin ga pantes sama nenek dan kakek." Kevin.
"Dan papah nya sekarang udah meninggal." Alex.
"Kalo mamah nya di mana kak?" Ray.
"Kalo mama nya udah lama cerai sama papah nya, dan dia pindah ke luar negeri. Ga ada kabar nya lagi setelah itu." Edward.
"Ohh gitu. Dia tinggal sendiri dong di rumah?" Ray.
"Sama kakak nya." Alex.
"Dia pindah di sekolah kamu?" Edward.
"Iya, dia kelas XII." Ray.
"Dan kamu bolos bareng dia?" Alex.
Mereka kini mengeluarkan wajah serius nya. Ray mulai merinding saat itu juga. Bulu kuduk nya langsung berdiri semua.
"Ehm.. kak, Ray mau ganti baju dulu." Saat Ray baru mengangkat badannya dari kursi, Kakak kakak nya menghalang nya lagi.
"Jawab dulu Ray!" Kevin.
Edward memberi hp nya dan terlihat foto dirinya dan Jovial yang sedang berada di cafe. Ray melotot saat itu juga, bagaimana kakak nya dapat foto ini? Benar benar bahaya!.
"Mau jadi apa kamu kerjaannya bolos mulu hm?" Edward mencoba untuk masih bersabar.
"Ehm, kak.. Ray di panggil mamah. Ray ke atas dulu ya." Ray terpaksa berbohong untuk menyelamatkan dirinya dari maut itu.
Ia langsung pergi ke atas tapi bukan ke kamar mama nya, ia malah ke kamar nya dan mengunci pintu kamar nya.
"Ray! Rayan! Buka pintu nya.. kakak belum selesai bicara Rayan!" Edward menggedor gedor pintu kamar Ray.
Ray membuka pintu kamarnya sedikit hingga hanya memunculkan sebelah matanya saja.
"Rayan sedang tidak ada di kamar.. tinggal kan pesan setelah bunyi PIP—." Ray berpura pura jadi pengisi suara dan langsung kembali menutup dan mengunci pintu nya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Brother
Random"DASAR KERAS KEPALA" "DASAR KAKAK POSESIF!" "Kakak ga akan posesif kalo kamu ga keras kepala!" "Adek ga akan keras kepala kalo ga terus di kekang! Dasar cowok!" ________________________________________________________ Menjadi putri bungsu? Punya 3 k...