Chapter 28: The Ball

751 78 6
                                    

Gary memandang cermin sekali lagi sebelum melangkah keluar dari kamarnya. Ia sudah menyiapkan pidato terbaiknya dan memastikan bahwa penampilannya telah cukup rapi untuk dipotret oleh para wartawan yang datang nanti.

Ia melangkah ke luar, Catherine masih belum muncul, diliriknya arloji sekali lagi. Pukul lima lewat tiga puluh menit.

Tak lama kemudian terdengar langkah kaki. Gary mengangkat wajahnya dan melihat Catherine ada di sana, menuruni tangga dengan gaun model mermaid silhouette merah yang begitu memesona. Rambut cokelatnya digulung dan ia tak memakai aksesoris atau perhiasan apa pun, tetapi gaun merah yang dikenakannya itu cukup untuk membuat Gary terpukau selama beberapa saat hingga ia tak menyadari bahwa Catherine telah sampai di hadapannya.

 Rambut cokelatnya digulung dan ia tak memakai aksesoris atau perhiasan apa pun, tetapi gaun merah yang dikenakannya itu cukup untuk membuat Gary terpukau selama beberapa saat hingga ia tak menyadari bahwa Catherine telah sampai di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Barangkali karena ia tak pernah melihat Catherine dalam penampilan semacam itu. Dulu mungkin iya, tapi itu sudah belasan tahun yang lalu.

Keduanya berjalan menuju limosin yang telah siap di halaman dengan tentu saja, Jonas sebagai pengemudinya. Mereka tak banyak bicara selama di perjalanan.

Seperti yang telah diduga oleh Gary, ada wartawan di sekitar gedung kantornya dan terus memotret siapa saja yang datang. Ketika keluar dari limosin, Gary menarik napas panjang untuk menenangkan diri sejenak sebelum akhirnya memberikan senyum terbaiknya pada kamera.

 Ketika keluar dari limosin, Gary menarik napas panjang untuk menenangkan diri sejenak sebelum akhirnya memberikan senyum terbaiknya pada kamera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin ingin berjalan sendiri?" Catherine berbisik saat Gary bersiap masuk ke dalam gedung, mendahuluinya.

"Apa maksudmu?" Gary menoleh.

Catherine mendekat lalu menggamit lengan Gary. "Ini maksudku."

Gary melirik sekelilingnya, semua kamera itu pasti tengah memotret mereka berdua sekarang. Gary menghela napas dan tak mengatakan apa pun, ia hanya terus berjalan bersama Catherine ke dalam gedung, menuju aula.

Dari kejauhan, Gary melihat Rob datang bersama Ellaine di sisinya. Wanita itu begitu anggun dalam gaun pesta biru gelap yang penuh aksesoris yang berkilauan di bagian depannya. Rambutnya digerai indah dan ia tampak begitu bersinar.

 Rambutnya digerai indah dan ia tampak begitu bersinar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sugar Daddy-in-Law (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang