Chapter 42: Daddy Figure

486 42 6
                                    

Baru beberapa jam tiba di London, Daniel langsung diajak oleh Gary untuk pergi ke lokasi yang rencananya akan menjadi kantor cabang Casualads. Seperti yang sebelumnya dikatakan Gary, gedung itu terletak di kawasan yang cukup ramai.

"Nanti Ayah akan membeli semua yang diperlukan. Meja, kursi, lemari, komputer, semuanya," ucap Gary sembari memandang sekeliling ruangan yang masih tampak kosong dan amat lengang. "Soal pegawai juga, Ayah sudah menyiapkan beberapa orang."

Daniel menatap Ayahnya yang sejak tadi sibuk bicara.

"Nanti kau bisa membuka lowongan lagi jika merasa kurang," lanjut Gary.

"Ayah, apa semua yang Ayah lakukan ini tidak terlalu ... berlebihan?"

Gary balas menatap putranya lalu menghela napas.

"Berhenti berkata begitu, Daniel. Ayah ingin memastikan bahwa kini Ayah melakukan tugas sebagai orang tua, mendukungmu dengan melakukan apa pun yang bisa Ayah lakukan." Gary begitu serius. "Jangan menolaknya. Kau mengerti?"

Daniel mengerjap. Ia tak pernah ingin menangis di depan ayahnya, tetapi akhirnya air mata itu jatuh juga saat Gary memeluknya erat.

"Sudah." Gary menepuk pundaknya. "Beberapa hari ke depan akan jadi hari yang sibuk. Kau jangan sampai kelelahan, ok?"

***

Tania masih kesal dan kecewa pada Rob. Ia bahkan tak berusaha untuk menghubungi ayah tirinya itu. Tania sadar mungkin ia harus memikirkan pekerjaan lain selain model untuk ia jalani ke depannya.

Selama berjam-jam ia terus termenung, mencari ide.

Pikiran Tania berkelana jauh. Begitu jauh hingga kembali pada saat ia pertama kali mengakhiri sugar dating-nya bersama Gary. Saat itu, Tania juga berpikir keras tentang apa yang akan dilakukannya setelah Gary tak lagi membiarkannya bekerja di Magical Entertainment.

Tania ingat. Menjadi beauty influencer pernah menjadi rencana cadangannya.

Ya. Kini ia bisa saja ditolak oleh semua agensi karena bekas luka di wajahnya, tetapi jika ia memulai kanal youtube-nya sendiri, tak akan ada yang menolaknya, kan? Orang-orang yang suka akan mengikuti, dan yang tak suka? Persetan dengan mereka. Tania tetap akan bisa membuat konten dan mengunggahnya.

Tania mulai berselancar di internet untuk mencari tahu apa saja yang ia butuhkan sebelum memulai 'pekerjaan' barunya sebagai influencer.

Ada banyak hal mulai dari kamera, tripod, pencahayaan, hingga perangkat lunak untuk proses editing. Tania mencatat semuanya agar ia tak lupa.

"Tunggu, sepertinya ada komputer yang bagus ...." Tania melangkah menuju kamar yang dulu ditempati Caspian. Ada satu unit komputer dengan spesifikasi cukup tinggi di sana yang mungkin dulu sering dipakai oleh Ocean saat masih tinggal di flat itu.

Komputer itu pasti lebih dari memadai jika digunakan untuk keperluan video editing. Masalahnya, Tania sama sekali tak bisa melakukannya.

Jangankan mengedit, bahkan untuk melakukan pengambilan video pun ia pasti akan butuh bantuan seseorang.

Tentu Tania tahu. Jika ada orang yang ia kenal ahli dalam hal itu, maka hanya ada dua nama yang tak lain adalah Daniel dan Caspian.

Dan keduanya tak akan untuk dihubungi kembali oleh Tania.

Pada akhirnya, ia mencoba menghubungi Zekey.

"Editing? Yeah, aku tahu beberapa hal dan bisa sedikit-sedikit." Terdengar suara mesin kendaraan di seberang. Pasti Zekey masih sibuk di bengkel.

Sugar Daddy-in-Law (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang