"Kondisi lelaki muda itu tidak terlalu parah. Hanya sedikit cedera di kaki dan tangan, tapi untuk teman perempuannya ... wajahnya terluka cukup parah dan harus mendapatkan lima jahitan di bagian dagu serta empat jahitan di pelipis kirinya." Penjelasan dokter yang baru keluar dari ruang ICU itu membuat Catherine mendesis, membayangkan ngerinya luka yang dialami Tania. "Keduanya sama-sama belum sadar dan harus tetap di ICU."
Dokter itu berlalu pergi diikuti oleh perawat di belakangnya. Tak lama kemudian, seorang polisi lainnya mendekat.
"Ponsel salah satu korban rusak dan yang lainnya hilang, kami tak bisa menghubungi pihak keluarga," lapornya pada rekan polisinya.
"Tidakkah sebaiknya kita beritahu Ellaine dan Rob?" bisik Catherine sambil menyenggol pelan lengan Gary.
Gary menyamarkan helaan napasnya. "Berikan saja kontak yang bisa dihubungi, lalu biarkan polisi atau pihak rumah sakit yang menghubungi mereka."
"Aku tidak percaya kau bersikap seperti ini." Catherine menggeleng sambil memandangnya antara kesal dan kecewa. "Tidak seharusnya-"
"Baiklah, baiklah. Ini." Gary mengeluarkan ponsel dari sakunya dan memberikannya pada Catherine. "Oh, kau tidak bisa menggunakan ponselku untuk menghubungi mereka, karena pasti akan ditolak."
"Biar aku saja." Catherine mengambil ponsel dari tangan Gary, mencari kontak Rob lalu mengirimkan kontak itu ke ponselnya.
***
Ellaine sedang bersiap tidur saat ada panggilan masuk di ponsel suaminya. Ia melirik Rob, sudah terlelap. Sementara panggilan itu adalah dari nomor yang tak dikenal.
Dengan sedikit gugup, Ellaine menjawabnya.
"Halo? Rob? Aku Catherine!"
Ellaine mengerutkan dahi. Wanita bernama Catherine? Ia kenal suaranya, seperti Catherine mantan istri Gary. Mungkinkah?
"Halo?" Ellaine memberanikan diri untuk bersuara. "S-siapa ini?"
"Ellaine, apa itu kau? Ini aku Catherine, aku benci harus menyampaikan kabar buruk tapi aku tak mungkin membiarkan kalian tidak mengetahui hal ini."
"Apa yang kau bicarakan?" Ellaine bingung, ia menangkap suara di seberang yang agak gemetar.
"Tania, putrimu. Dia mengalami kecelakaan."
"Apa?!" Ellaine berseru seketika hingga membangunkan Rob. "Apa kau bercanda?!"
"Kenapa aku harus bercanda tentang hal semacam ini, Ellaine?" Catherine tetap berusaha tenang. "Ini benar-benar terjadi, baru saja."
"Di London?!"
"Ya! Dia bersama satu orang lelaki, aku tidak mengenalnya tetapi polisi tadi telah menunjukkan kartu identitasnya dan namanya ... Caspian Autumn, ya, Caspian."
"Rob!!" Ellaine semakin kaget dan mengguncang bahu Rob agar segera sadar dari tidurnya. "Tania!"
"Apa? Apa yang terjadi??" Rob menggosok matanya, berusaha menyingkirkan kantuk.
"Tania ada di London dan dia mengalami kecelakaan bersama Caspian!"
***
"Sudah selesai?" kata Gary dengan wajah datar setelah memperhatikan Catherine bicara selama bermenit-menit di telepon dengan mengulang hal yang sama mengenai kronologi kecelakaan itu.
"Mereka akan ke sini secepatnya." Catherine hendak menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku tetapi ada pesan singkat yang masuk. "Oh ...."
"Mereka lagi?" selidik Gary.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy-in-Law (TAMAT)
RomanceSebelum terkenal sebagai model, Tania telah lama menjadi sugar baby dari Gary Barlow, seorang pengusaha kaya raya yang memiliki banyak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Sejak bercerai dengan Catherine, istrinya, Gary enggan menikah lagi d...