36. Supremacy

66.6K 8.5K 3.4K
                                    

Ini bulan puasa ngapa tetep rame2 aja ya? Wkwk, padahal niatnya aku hiatus sebulan loh.

Terus udah 100k votes aja. Duh, maci ya sudah ditemani selama ini (?)

***

"Yeiy kenapa, Nek? tumben diem mulu?"

Keira menggeleng, dia masih diam saja. Mulutnya cemberut, matanya memicing. Ekspresinya sekarang kurang lebih persis si karakter antagonis dalam TV swasta yang penuh rencana buruk tentang balas dendam.

"He still doesn't want to apologize!" desis Keira tajam. "Padahal, udah jelas dia memfitnah aku yang nggak bersalah. Mana aku dibentak di tempat umum lagi!"

"He is falling love." Bimbie yang duduk anggun di sebelah perempuan itu ikut-ikutan memicingkan mata untuk menanas-manasi. "Kamu gak bakal menang melawan orang yang jatuh cinta."

Dan bukankah ini jugalah yang menjadi alasan Keira mengatakan kalau dia takut pada Aruna?

Keira berdecih. Dia membuka mulutnya, seperti ingin memberitahu sesuatu, tapi tak jadi. Dia membasahi bibirnya yang kering, sebelum Bimbie menyindir.

"Gak pernah jatuh cinta sih, makanya kamu gak paham."

"..."

"Atau kamu sebenernya lagi jatuh cinta sama orang yang dulunya cinta banget sama kamu, tapi kini nggak lagi?" sindir Bimbie menusuk.

"Shut up, Bimbie!" Keira merutuk. Dia mengubah pandangannya ke arah Bimbie. "Kamu itu dipihak dia atau aku sih?"

"Dipihak kamu," jawab Bimbie enteng.

"Tapi, kenapa kayak pengen banget lihat aku patah hati?"

"Biar kamu belajar memperjuangkan orang yang kamu sayang."

Keira berdecak sinis, "it's non sense dan gak berguna."

"Ghidan berjuang selama 12 tahun untuk membuat kamu jatuh cinta sama dia, apakah itu betulan sia-sia?"

Keira mengangguk. "Ya. Buktinya aja dia udah nyerah."

"You love him from the very beginning, rite? You just too late to realize it."

"Gak."

"Denial."

"Gak."

"Bilang aja kamu cemburu dan dengki sama Aruna karena dia berhasil membuat Ghidan berpaling dari kamu."

Keira menatap Bimbie nanar, tampak kecewa dengan banyak pernyataannya. "Don't sleep in my room. You are a backstabber!"

Sementara Bimbie hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan kenakan-kanakan Keira yang masih tetap sama sejak mereka SMA .

***

Ghidan tentu punya alasan masuk akal kenapa dia mencurigai Keira menyakiti Aruna. Perempuan itu terobsesi untuk menang darinya, juga menyakitinya. Aruna dapat dijadikan senjata paling sempurna untuk menyerangnya. Ghidan hanya tak mau itu betulan terjadi.

Marriage Blues (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang