49. The Lucky One

75.5K 9.9K 2.7K
                                    

Hi, apa kabar? Sudah mayan jauh yak. Oh ya, yang belum follow, boleh dong difollow biar kalau ada announcement, kagak nyangkut.

Enjoy.

***

Jika ditanyakan apa hari favorit Keira dalam setahun, makanya jawabannya adalah hari ulang tahunnya. Ibunya pernah bercerita kalau Keira tidak langsung menangis seperti bayi-bayi lain ketika dilahirkan. Keira meyakini itu karena dia bangga bisa lahir ke bumi, memenangkan lotre kehidupan, dan berhasil mengalahkan ribuan benih yang berkemungkinan mengambilalih eksistensinya hari ini. Walau pada kenyataannya, dia tidak menangis karena masalah asfiksia yang bisa saja mengancam nyawa. Well, yang penting dia masih hidup sampai hari ini dan menikmati ulang tahunnya yang memasuki kepala tiga.

Dikarenakan hari ini hari favoritnya, perempuan itu tampak lebih ceria. Dia mendapatkan banyak ucapan ulang tahun, juga tidak terlalu terkejut saat Danu dan Linda memberikannya kejutan ulang tahun ketika dia tiba di kantor.

"Pura-pura terkejut dong, Mbak," pinta Linda memelas.

"Wow, I am surprised," balas Keira datar. "Lagian sih, Lin, lo tiap menit tanya mulu gue di mana. Ketahuan banget, tau."

"Mending tiup lilin," sambung Danu yang telapak tangan kanannya mengangkat satu loyang cake Union, dan tangan kirinya menjaga agar lilin tetap menyala.

Keira memejamkan matanya beberapa saat, dia berdoa, lalu mematikan lilin-lilin yang menyala di atas kue dalam sekali tiup. Linda tepuk tangan heboh. Setelah itu, dia memberikan Keira paperbag yang dia bawa dan memeluk pinggang perempuan itu erat-erat.

"Lo mau kado apa, Kei?" tanya Danu setelah Linda selesai memeluk Keira.

"Tesla."

"Yang tipe biasa aja ya?"

"Bercanda. Lo jangan gila deh, Nu." Keira kesal sendiri.

"Kalau lo beneran mau, beneran gue bungkusin. Tapi, lo harus kerja rodi seumur hidup di kantor ini."

"Hadeh, dasar penjajah."

"Gue serius loh, Kei."

"Gak, gak usah. Ini aja udah cukup! Lo jangan macem-macem ya, Nu!" ancam Keira dengan nada yang lebih serius.

Manusia kayak Danu itu jangan ditantang. Waktu mereka masih sekolah dulu, Keira pernah asal bunyi mengatakan mau tas Chanel klasik. Besoknya, tas itu betulan dikirimkan ke alamat rumahnya. Di satu sisi, dia merasa senang, tapi si sisi lainnya, dia bingung mau membalas Danu dengan apa.

"Yaudah, yuk, kita makan-makan!" ajaknya pada mereka.

Sudah pukul setengah dua belas siang. Keira memang sengaja menyempatkan mampir ke kantor untuk makan siang bersama Linda dan Danu, padahal sibuk bolak balik kantor polisi dan kejaksaan mengingat kasus yang dia tangani sudah P-21 yang berarti hasil penyidikan sudah lengkap.

"Ajakin si Udin juga tuh," tambah Keira. Udin itu Office Boy kantor mereka yang sering mengobrol soal ikan cupang dengan Keira, malah mengajak Keira bekerjasama untuk ternak ikan cupang.

Dia lebih tertarik menengok ke arah handphonenya menunggu pesan balasan dari Ghidan atau setidaknya Sheryl, tapi nihil.

Tadi pagi-pagi sekali saat Keira bangun tidur, Ghidan sudah tidak ada di rumah. Kata Bi Oda, pria itu berangkat ke Singapore. Dia bahkan belum mengucapkan selamat ulang tahun untuk hingga detik ini. Sebenarnya ini hal yang biasa bagi mereka, Ghidan kalau lagi sibuk memang sibuknya tidak main-main, Keira bisa memahami hal itu. Toh, dia juga sibuk.

Namun, memang sesulit itu mengirimnya ucapan ulang tahun walau cuma 'HBD' atau 'SUT' atau mengirimkannya kue? Padahal beberapa hari sebelumnya, Ghidan melakukan hal-hal manis untuknya. Keira juga sudah mengingatkan kalau dia akan ulang tahun dari dua hari lalu, saat Ghidan memijat kakinya. Masa sudah lupa saja?

Marriage Blues (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang