43. You Are Not Invited To The Party

67K 9.8K 3.1K
                                    

Outfit ke kondangan untuk laki-laki itu biasanya hanya dua jenis. Kalau bukan batik, pasti kemeja yang dilapisi jas beserta turunannya. Waktu siap-siapnya juga paling sepuluh menit. Berbeda dengan perempuan yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk berdandan, belum lagi memilih baju dan aksesorisnya. Keira yakin kalau bukan dia satu-satunya perempuan di dunia ini yang kalau ke kondangan harus niat dan butuh effort lebih, makanya dia jarang-jarang menghadiri kondangan kalau tidak mau-mau amat.

Perempuan itu langsung siap-siap setelah Ghidan mengatakan kalau dia setuju mengajak Keira, yang berarti sudah tiga jam lebih dia berkutat di depan cermin dan menambah kerjaan Bi Eni menyetrika calon-calon dress yang akan ia kenakan. Dia bolak-balik keluar kamar berkali-kali, entah apa saja yang dia cari. Rambutnya masih dipenuhi rol, pakaiannya hanya piyama satin tanpa dalaman, bibirnya juga masih pucat belum dipakaikan lipstick.

Jadi, wajar kan kalau dia kaget mendapati Ghidan sudah mengenakan jas formalnya dan menunggu di depan TV?

"Kok udah siap, sih? Bukannya jam setengah delapan ya?" tanya Keira heran.

"I think you want to come earlier?"

Ayolah, Keira siap-siap dari beberapa jam yang lalu.

"Aku masih lama, tungguin bentar lagi ya?" pintanya memelas.

Duh, kalau begini kan enak, nadanya rendah dan tidak pakai marah-marah. Jadi, tidak sulit bagi Ghidan untuk langsung mengangguk tanpa celotehan apa-apa

Perempuan itu segera berlari mencari Bi Eni yang menyiapkan pakaiannya, lalu balik lagi mengenakan dress putih tulang yang membuat Ghidan bengong sendiri.

"Bagus gak?"

"Why do you wear white dress?" Alis Ghidan sampai berkerut setelah berkali-kali memperhatikan secara seksama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Why do you wear white dress?" Alis Ghidan sampai berkerut setelah berkali-kali memperhatikan secara seksama. Entah Ghidan yang norak atau Keira memang berlebihan, dress cantik yang menampakkan bentuk payudaranya itu mirip gaun pengantin.

Ghidan juga tidak paham bagaimana bisa Keira punya dress mirip evening gown Miss Universe yang bisa-bisanya berwarna putih.

"Because I am the main character," jawab perempuan itu enteng. Belum apa-apa saja sudah kelihatan kalau dia mau mencari keributan dengan Sania.

Ghidan mencelos, "Yakin mau pakai itu?"

"Hu'um. I am sure I look gorgeous with this dress."

Ghidan malah mengikuti langkah kaki Keira yang berjalan masuk ke kamarnya, pintunya memang sedang terbuka lebar-lebar. Ghidan jadi berpikir ulang untuk masuk mendapati betapa berantahkannya isi kamar ini. Beberapa pakaian berserakkan di mana-mana. Meja hias di dekat tempat tidur juga dipenuhi peralatan make up yang menumpuk berjatuhan. Ini berkali lipat lebih bikin pusing dari keadaan kamar Keira yang kemarin.

Pada akhirnya, pria itu tetap masuk dan berdiri di belakang Keira.

"Gak lucu sih kalau nanti ribut sama Marco," komentarnya kalem.

Marriage Blues (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang