Nggak nyangka udah part 20 aja nih..
Kira-kira kalian mau sampe berapa part cerita ini tamat?Komen ya?
"Kak Revan mau pulang ke rumah orang tua kak Revan ya?" langkah Revan sedikit terhambat oleh kehadiran gadis cupu yang belakangan tak pernah lekang dari pandangannya
"Hmmm ..." gumamnya seadanya
"Aku boleh ikut nggak kak?" Nara menunduk malu seraya meremas jari-jarinya, dia sudah berpikir berulang-ulang sebelum mengutarakannya.
"Mau ngapain lo ikut?"
"Ya ... aku bosen aja kak kalo hari minggu di rumah terus, mungkin aku di sana bisa bantu-bantu bersihin rumah, nyapu, nyuci piring, motong rumput juga aku bisa. Aku janji deh nggak bakalan ganggu kak Revan," bujuknya
Revan menaikkan sebelah alisnya, "jiwa lo pembantu banget ya." Cibirnya
"Kalo nggak boleh juga nggak pa-pa," Nara tersenyum lembut membuat Revan jadi tidak tega menolak permintaan gadis itu.
"Ya udah lo boleh ikut."
"Beneran kak?" Nara bersorak kegirangan seperti anak kecil yang mendapatkan permen
"Tapi ada syaratnya."
"Apa kak?"
"Lo nggak boleh malu-maluin gue apalagi bikin masalah."
"SIAP!" ujar Nara semangat empat lima seraya membentuk tanda hormat di kepalanya
"Tumben banget lo banyak ngomong biasanya juga diem aja, habis makan apa lo?"
Nara menyengir percaya diri, "kalo di depan kak Revan kan nggak pa-pa."
"Udah buruan gue nggak suka nunggu lama, lima menit gue tunggu di mobil kalo lebih gue tinggal!" ketusnya mengerlingkan mata dinginnya.
Lima menit lebih dari cukup untuk Nara, dia tidak seperti perempuan kebanyakan yang harus berdandan dulu sebelum pergi. Cukup dengan baju rapi, membawa tas selempang, Nara siap pergi kemana pun.
"Ayo kak!" teriaknya Semangat
Di dalam mobil selama perjalanan gadis itu tak henti mengoceh, Revan jadi merasa sedikit aneh. Gadis yang duduk di sebelahnya meski penampilannya cupu tapi seperti bukan Nara yang dia kenal.
"Tanggal lahir kak Revan kapan?"
"Bulan apa?"
"Jangan bilang bulan ini."
"Kak Revan sejak kapan bisa naik mobil? Ini mobilnya kak Revan sendiri? Mobilnya bagus ya kayak yang punya, kursinya juga empuk banget kaya duduk di kasur, dingin lagi. Kak Revan nggak mau muter musik aja? Kak Revan suka lagu apa? Lagu indonesia atau lagu barat? Kak Revan suka akustik nggak?"
Tiba-tiba saja mobil itu mengerem mendadak, tubuh Nara terpelanting ke depan untung saja dia memakai sabuk pengaman kalau tidak kepalanya bisa terbentur dengan kaca depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANARA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] **** Otoriter. Kaku. Kasar. Kejam. Ketus. Pemarah. Arogan. Angkuh. Bisa di bilang semua sifat buruk laki-laki melekat pada dirinya. Jika di sebutkan satu persatu, sederet paragraf tidak cukup untuk mendeskripsikannya. ...