51. REVANARA

44.5K 2.5K 54
                                    

Follow if you love my story❤
Wajib vote dan komen!
Happy reading semoga suka💋


****

"Dan mungkin sebenarnya semesta telah mengatur pertemuan kita."

"Eh Van lo ikut kan di pengembangan proyek keramik nanti?" tanya Kairos, salah satu sepupu Revan yang paling up to date mengenai bisnis keluarga mereka

"Keramik?" Revan menoleh dengan dahi berkerut

Kairos mengangguk, "dulu lo kan punya bakat bikin kerajinan keramik kalo gue nggak salah inget kakek Reano pernah ngembangin satu desa kerajinan tanah liat. Masa lo lupa sih? Dulu waktu kecil kan lo selalu liburan ke sana?"

Otak Revan berputar mengingat-ingat, dulu memang ia sering berlibur di desa tapi itu sudah dulu sekali hingga tak pernah terpikirkan lagi olehnya.

"Gue inget, iya-iya."

"Nah, jadi Oma rencananya bakal buka auditorium kesenian gitu Van lo tau lah Oma suka banget hal-hal berbau seni. Makaknya, ia pengen semua anak-anak muda di keluarga kita ikut ambil andil ngurus auditorium itu." Jelas Kairos

Revan mendengarkan dengan seksama seraya manggut-manggut, "gue baru tau dari lo."

"Iya, sebenernya ini bocoran hahahaha ... gue denger nanti bakal ada pertemuan keluarga lagi di villa puncak."

Mendengar itu Revan menghela nafas berat belum apa-apa sepertinya dia sudah di hadapkan dengan banyak hal terutama mengenai bisnis keluarga.

"Anyway, lo inget nggak sama cewek yang lo temuin di desa dulu?"

Revan mengernyit bingung, "cewek?"

"Astaga Van lo lupa? Gue aja inget banget kok."

"Cewek siapa sih yang lo maksud, Kai?"

Kairos berdecak, "emang jahat banget lo Van, itu loh cewek yang dulu lo sering ajak main di desa. Dulu, lo pernah kenalin dia ke gue, siapa ya namanya?"

"Siapa sih? Gue sama sekali nggak inget, sumpah."

"Ckkk, cewek yang kata lo lucu itu yang jago bikin keramik juga di desa. Dulu lo ngasi dia potongan puzzle keramik keluarga kita Van sebelum Kakek memutuskan untuk pindah ke Jakarta."

Sungguh Revan berusaha keras mengingat hal itu, waktu itu usianya terlalu kecil tapi bukan berarti dia tidak mengingatnya, mungkin dia hanya lupa saja.

Otak pria itu bekerja dua kali lebih cepat mencari potongan memori yang sempat ia lupakan.

Ting!

Revan ingat sekarang dulu dia pernah membuat puzzle keramik berinisial "N"

Tunggu-tunggu, tapi kenapa puzzle itu bisa ada di tangan Nara? Benda yang di miliki Nara sama persis seperti puzzle buatannya. Apa mungkin Nara sebenarnya adalah gadis itu?

"Loh Van lo mau ke mana?" teriak Kairos saat tiba-tiba saja Revan bergegas melangkah terburu-buru meninggalkannya

"Sorry Kai and thank you!" balas Revan mengencangkan suaranya yang anehnya Kairos melihat senyum merekah di wajah dingin Revan.

"Van-Van selalu nggak bisa di tebak!" Kairos tersenyum samar sembari menghabiskan minuman di tangannya

Sementara itu di sisi lain Revan mencari-cari keberadaan Nara di antara keramaian para tamu undangan. Ia bahkan sudah tidak sabar ingin memeluk Nara dan berjanji tidak akan melepaskannya.

Jadi, cinta pertama Nara adalah dirinya?

Beberapa menit berlalu, Revan sudah mengelilingi hampir di semua tempat tapi tidak menemukan sosok yang ia cari. Ia lalu merohgoh ponselnya untuk menelpon gadis itu, tapi Nara sama sekali tidak menjawab panggilannya.

REVANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang