Tarik nafas dulu part ini bisa bikin spot jantung.
Wajib follow sebelum baca!
Vote dan komen bagi yang baik hati😚
"Salah paham yang membuatmu akhirnya kehilangan segalanya." - authornoteNara terbangun dari tidurnya tak terasa sudah satu jam ia terlelap. Gadis itu mengusap matanya perlahan seraya melihat sekitarnya, tidak ada tanda-tanda keberadaan Revan di sana.
Sudah ia duga Revan tidak akan mau menggunakan kamar ini. Nara menghela nafas, memutuskan menyudahi istirahatnya.
Tak sengaja ia menendang sebuah kota kecil saat melangkah, sejenis kardus berisi mainan anak-anak. Mungkin itu milik Revan ketika cowok itu masih kecil.
Nara tau membuka kotak itu adalah tindakan tidak sopan, tapi ia tak bisa mengatasi rasa penasarannya. Hanya melingintip sedikit tidak apa-apa kan? Jiwa jahil Nara meronta-ronta.
Ia meraih sebuah potongan puzzle yang terbuat dari tanah liat, di atasnya bertuliskan inisial 'N'. Benda ini?
Kenapa Revan bisa memiliki benda ini?
Ting!
Sebuah pesan masuk.
From : +628578xxxxxx
Temuin gue di taman kota sekarang juga ada yang mau gue bicarain.
(Nara mengernyit merasa aneh dengan pesan itu.)
Lo tau kan gue nggak suka nunggu lama, cupu!
"Sejak kapan kak Revan ganti nomer?" Gadis itu mengedikkan bahunya acuh segera berangkat menuju taman kota
"Kamu mau kemana, Ra?"
"Nara mau ketemu sama kak Revan kek di taman katanya ada yang mau di bicarain."
"Kenapa kalian nggak barengan aja?"
"Nara juga nggak tau kek,"
"Ya udah hati-hati...,"
***
"Gisella buka pintunya, ini gue Revan!" teriak Revan sembari mengetuk-ngetuk pintu apartemen cewek itu.
Cowok itu sangat panik, pikiran-pikiran negatif berkecambuk di kepalanya apalagi saat Gisella tak langsung membukakan pintu.
Bodoh, dia kan tau password apartemen itu. Revan menarik nafas menekan tombol-tombol di pintu dan berhasil pintu itu terbuka, rupanya Gisella belum mengganti password apartemennya.
"Revan aku tau kamu masih peduli sama aku, kamu masih sayang sama aku kan makaknya kamu ke sini? Kamu khawatirkan sama aku?" Gisella mendekapnya erat begitu melihat sosok Revan
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANARA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] **** Otoriter. Kaku. Kasar. Kejam. Ketus. Pemarah. Arogan. Angkuh. Bisa di bilang semua sifat buruk laki-laki melekat pada dirinya. Jika di sebutkan satu persatu, sederet paragraf tidak cukup untuk mendeskripsikannya. ...