[FOLLOW SEBELUM BACA]
****
Otoriter.
Kaku.
Kasar.
Kejam.
Ketus.
Pemarah.
Arogan.
Angkuh.
Bisa di bilang semua sifat buruk laki-laki melekat pada dirinya. Jika di sebutkan satu persatu, sederet paragraf tidak cukup untuk mendeskripsikannya.
...
Terimakasi buat yang masih setia nungguin cerita ini 💋
Happy reading semoga suka❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu bisa menjadi siapa pun yang kamu mau selama kamu berani melakukannya." - Nara Adhisti
Disini lah Nara sekarang duduk di hadapan cermin dengan keyakinan penuh. Ia menatap lamat-lamat dirinya, sosok gadis berkepang dua yang selalu berpenampilan culun dengan kaca mata besar kunonya.
Gadis yang selama ini diremehkan banyak orang, diolok-olok, dikucilkan, direndahkan dan dipandang sebelah mata hanya karena penampilannya yang tidak memenuhi standar orang-orang kaya.
Mereka yang selalu berpenampilan menawan, perawatan berkelas dari brand-brand ternama. Hari ini, Nara akan membuktikan kepada mereka semua terutama mereka yang membuatnya kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.
Mulai sekarang tidak ada lagi Nara Adhisti si gadis culun yang lemah. Nara meraih gunting besar di atas nakas lalu memotong kedua bagian rambutnya di sisi kanan dan kiri.
Selamat tinggal Nara.
Setelah selesai memotong rambut panjangnya menjadi sebahu, Nara melepaskan kaca matanya menggantinya dengan lensa kontak. Kini, dia tidak perlu lagi memakai kaca mata besar itu dan rambut berkepangnya.
Nara sudah mempersiapkan semuanya untuk menghadiri acara promnight perpisahan siswa kelas XII malam nanti. Ini akan menjadi momen yang sempurna untuk menunjukkan dirinya kepada semua orang.
***
Malam itu menjadi malam yang bersejarah di SMA Erlangga, tepat di acara promnight seorang gadis melangkah penuh percaya diri memasuki pintu masuk ballroom--tempat acara berlangsung.
Gadis berambut pendek berwarna pirang, mengenakan dress merah menjuntai hingga ke lantai gedung. Wajahnya terlihat tidak asing namun, polesan makeupnya membuatnya terlihat dengan versi yang berbeda, tentunya versi yang membuat kaum adam berebut mendekatinya dan kaum hawa menatapnya iri.
Tidak ada tatapan malu yang biasanya terlihat, mata cantiknya menyorot sangat tajam seolah ia tak takut apa pun. Lipstik merah merekah melapisi bibir mungilnya senada dengan warna gaun yang ia gunakan.
"Wowww .... beautifull!"
"Gila! Demi apa gue nggak salah liat kan?"
"Sumpah, gue nggak nyangka dia secantik itu. Ini bukan mimpi kan?"
"Cewek itu beneran Nara yang kita kenal? Cewek culun itu?"
"Wahhh ... gue harus dapetin dia!"
"Bego ya lo dia kan lagi hamil," cowok di sebelahnya memperingati
