49. REVANARA

43.5K 2.4K 44
                                    

Nungguin ya?

Vote dulu dan jangan lupa komen yang banyak 😘😘😘

Happy reading semoga suka💕


Happy reading semoga suka💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cemburu tanda cinta ..
Marah tandanya sayang ...
Kalau curiga itu karena ku takut kehilangan 🎶

Lagu yang di nyanyikan zivilia itu sangat mewakili perasaan Revan saat ini. Sejak tadi yang di lakukannya hanya  memperhatikan Nara dari kejauhan seraya mulutnya berkomat-kamit tidak jelas.

"Apa sih istimewanya dari barang kampungan itu sampai-sampai kayaknya berharga banget buat Nara?"

"Apa jangan-jangan itu pemberian dari Denis atau Bara? Atau Nara punya cowok lain?"

"Wah, nggak bisa di biarin, apa-apaan!"

Belakangan ini Nara mendadak famous  di kalangan laki-laki, di sekolah saja entah berapa banyak cowok yang tebar pesona pada gadis itu. Belum lagi kiriman-kiriman hadiah yang hampir setiap hari datang memenuhi rumah mereka.

Hal itu sudah cukup membuat Revan rasanya ingin menelan bumi. Sekarang benda kecil yang selalu di bawa ke mana-mana oleh Nara sejak kemarin  mengusik dirinya.

"Itu apa sih, kok dari kemarin-kemarin aku liat kamu bawa terus?" tanya Revan sinis tapi berusaha tetap menjaga harga dirinya.

"Kamu nggak tau ya? Ini kan puzzle tanah liat."

"Ooo dari tanah liat. Tapi keliatannya berharga banget sampai ke mana-mana di bawa?"

"Iya, barang ini emang berharga banget buat aku makaknya dari dulu aku jaga."

Nara tidak menyadari tatapan sinis di wajah suaminya, pandangan gadis itu fokus pada benda kecil di tangannya.

"Emang dari siapa?"

"Dari cinta pertama aku." jawab Nara lantang, tanpa beban sementara asap mulai mengepul di kepala Revan mendengar kata "cinta pertama"

"Kak Revan tau nggak?"

"Nggak!" Potong Revan ketus

"Dulu aku sama dia teman kecil di desa terus kita sering buat kerajinan tanah liat. Tapi, sayang dia harus kembali ke kota jadi sebagai tanda perpisahan dia bikinin aku ini.  Ada inisial namaku juga, kata dia kalo nanti kita udah besar dan ketemu lagi dia bisa ngenalin aku pake ini." Jelas Nara antusias sambil menaikan tinggi-tinggi benda itu supaya Revan bisa melihatnya dengan jelas.

"Bagus kan?"

"BIASA AJA!" hardik Revan 

"Kak Revan kenapa sih? Ini kan bagus," ujar Nara

"Issshhhhh ... Nara nggak peka banget sih!!" Gerutu batin Revan

"Biasa aja. Kampungan, murahan lagi. Cinta pertama kamu nggak modal banget!"

REVANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang