Wajib vote sebelum baca!
Happy reading semoga suka 💕
"Meski terlambat setidaknya sekali saja percayalah," - Nara Adhisti"Van, Nara mana?" tanya Bara menghentikan langkah Revan
"Gue nggak tau!" jawab Revan dingin sembari melangkah acuh
"Maksud lo nggak tau apa? Lo suaminya!" Ujar Bara setengah membentak namun Revan tetap tidak menghiraukannya.
"Van, Nara di mana?" Bara terus mendesak mengikuti sahabatnya
Revan menarik nafas malas seraya memutar badannya, "berapa kali gue harus bilang gue nggak tau!!"
"Mana mungkin lo nggak tau Van, lo suaminya!"
"Gue nggak tau!" Revan menekankan, "dan mulai sekarang dia bukan tanggung jawab gue lagi."
"Maksud lo apa?"
"Dia udah nggak tinggal di rumah gue lagi!!"
Bara mengerutkan dahinya, "dia pergi dari rumah?"
"Gue udah ngusir dia lebih tepatnya!"
BUGHHHH!!!
Hantaman keras tiba-tiba melayang mendarat di wajah bagian kiri Revan hingga membuat sudut bibirnya mengeluarkan cairan merah.
Untuk pertama kalinya Bara memukulnya, cowok berbadan kekar itu menatap Revan dengan wajah memerah padam. Dia kehilangan kendali atas kemarahannya dan Bara rasa itu pantas untuk sahabatnya itu.
"BRENGSEK LO VAN!!!"
Revan meludah kasar seraya menatap Bara dingin, tatapan yang tidak pernah ia berikan pada sahabatnya.
"Lo lebih percaya berita itu dari pada istri lo sendiri? Lo biarin dia pergi gitu aja di saat di lagi hamil anak lo, bener-bener lo nggak punya hati Van!"
Kilatan emosi semakin berkobar di mata Revan, cowok itu mencengkeram kerah baju Bara dengan kedua tangannya.
"Nggak usah ngebacot lo!"
"Vab, dari zaman kita masih ngebuli Nara sampai saat ini nggak pernah sekali pun dia ngelakuin kesalahan." Bara mencoba mengingatkan
"Emang lo tau apa soal dia, huh? Nggak usah ngomong seolah lo tau segalanya, lo baru kenal dia Bar dan lo kayak gini karena perasaan bodoh lo sama dia!!!"
Bara benar-benar tidak menyangka dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut Revan.
"Gue cuma percaya bukti!" Revan menegaskan lalu menghentakkan tangannya dari kerah baju Bara sebelum kembali melangkah menjauh.
Terlalu banyak yang berkecambuk di hatinya sampai ia tak mempedulikan tatapan orang-orang di sekitarnya yang tentu saja sedang membicarakan vidio sialan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANARA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] **** Otoriter. Kaku. Kasar. Kejam. Ketus. Pemarah. Arogan. Angkuh. Bisa di bilang semua sifat buruk laki-laki melekat pada dirinya. Jika di sebutkan satu persatu, sederet paragraf tidak cukup untuk mendeskripsikannya. ...