37. REVANARA

45.3K 2.4K 53
                                    

Wajib vote sebelum baca!

Happy reading❤

Sebelumnya aku mau ngucapin selamat Idul fitri bagi yang merayakan. Tetep semangat meski tahun ini nggak bisa kumpul bareng keluarga dan kerabat.

Tetep jaga kesehatan dan taati protokol kesehatan ya demi kamu, keluarga dan kita❤

Tetep jaga kesehatan dan taati protokol kesehatan ya demi kamu, keluarga dan kita❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenangan bahagia dalam hidupku adalah kamu, terimakasih Revano Megantara."


Revan menyajikan nasi goreng handalannya dan meletakannya di hadapan Nara. Cowok itu mendudukkan dirinya di depan Nara masih mengenakan celemek yang terlihat sangat cocok di badannya.

"Cobain."

"Sejak kapan Kak Revan bisa masak?"

"Dari dulu juga gue jago masak," jawabnya sombong

Namun Nara tidak percaya semudah itu, "kakak yakin makanan ini layak di makan?"

"Lo ngeledek gue, huh?" ketusnya

"Bukan gitu, aku kan lagi hamil nggak boleh salah makan."

"Ckkk, masakan gue nggak bakalan bikin bayi lo ngamuk-ngamuk. Liat aja dia pasti bakal suka sama masakan Papanya," Revan keceplosan. Saat mata membulat Nara menatapnya terkejut cowok itu mengoreksi ucapannya, "maksud gue anak-anak lo pasti suka masakan gue!" ujarnya malu lalu memalingkan wajahnya.

Revan berdecak kesal lalu meraih sendok menyuapkannya kepada Nara. Ia yakin cewek itu akan ketagihan setelah mencicipin makanannya. Dan benar saja.

"Gimana?"

"Enak."

Revan menyandarkan tubuhnya sembari bersidekap dada, "habisin."

"Kalo nambah boleh nggak?" tanya Nara tersenyum jahil

Revan memutar bola mata jengah, "lo nggak boleh kekenyangan ntar bayi lo kesempitan gara-gara perut lo penuh."

"Mana ada kayak gitu?"

"Ada."

"Kak Revan kok bisa jago banget masak? Tau gitu kak Revan aja yang masak tiap hari." Nara menyengir

"Enak aja, terus kerjaan lo apa? Masak gue yang jadi babu lo?"

Nara menghela nafas, "kak Revan bisa nggak kalo ngomong itu jangan ketus-ketus, galaknya di kurangin dikittt... aja," pintanya

Revan berdehem. Emangnya selama ini dia galak? Revan sama sekali tidak penyadarinya.

"Pasti dulu kak Revan sering masakin Gisella ya?"

"Hmm."

"Enak ya kalo jadi Gisella di masakin kakak terus," lirihnya

Revan menatap Nara entah kenapa lagi-lagi gadis itu memasang wajah sedih membuat perasaannya jadi tidak karuan.

REVANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang