Di atas itu visual villanya ya kurang lebih kayak gitu.
Vote sebelum baca!
Happy reading😘
"Biarkan aku sebentar saja berharap pada keindahan semu, setidaknya aku tau bagaimana rasanya memilikimu." - NARA ADHISTI
Empat mobil mewah memasuki kawasan sebuah privat Villa yang terletak di antara hutan pinus dan dikelilingi tanah berumput. Di belakangnya terdapat danau indah yang memberikan pemandangan asri bak lukisan.
Udara sejuk menyambut kedatangan mereka, terkesan dingin namun menyegarkan. Seketika rasa penat itu hilang terkikis oleh suasana alam yang asri.
Nara menatap takjub mengagumi ciptaan Tuhan yang begitu indahnya. Ternyata Revan mengajaknya liburan bersama keluarga besarnya. Kata Revan itu sudah menjadi tradisi setiap tahun di keluarganya.
Ada kedua orang tua Revan, kakek Reano, Anastasya, Denis dan Gisella serta beberapa pembantu yang ikut. Rencananya mereka akan menghabiskan waktu berlibur selama 3 hari ke depan di Villa keluarga Megantara.
Keluarga Revan sebenarnya adalah keluarga yang penuh kehangatan yang selalu menyempatkan waktu berkumpul bersama di tengah-tengah kesibukan mereka.
Tapi, di liburan kali ini ada satu hal yang mengganjal di hati Revan. Keberadaan Gisella. Tidak perlu di pertanyakan siapa yang mengajak Gisella ikut, tentu saja Nayla Mama Revan yang sangat menginginkan Gisella menjadi menantunya.
Hingga sekarang keluarga besar Revan belum mengetahui jika hubungannya dengan Gisella hanya sebatas mantan. Bisa di bayangkan bagaimana reaksi Mamanya nanti.
"Ahhh, seneng banget deh tahun ini bisa liburan lagi sama kamu. Dua tahun kemarin kamu kan masih di Amerika 'kan?" ujar Nayla seraya merentangkan tangannya
"Iya tante, Gisella juga seneng apalagi bisa ngabisin waktu sama Revan." Gisella melirik Revan sejenak, mata mereka bertemu namun bukan tatapan penuh cinta yang cewek itu dapatkan lagi melainkan tatapan dingin da acuh.
"Gisella kamu sekamar sama Anas ya, biar kalian tambah dekat," usul Nayla
Anas menatap protes, "aku nggak mau sama nenek lampir. Aku udah sekamar sama Nara kok so, nggak ada ruang lagi buat dia. Iya 'kan Ra?" Anas menoleh kepada Nara mencari pembelaan. Gadis itu memberikan kode keras agar Nara menganggukkan kepalanya.
"Iya," lirihnya
"Kalo gitu Gisella sama Revan aja,"
"Whats? Mama gila ya!" teriak Anas membuat Mamanya reflek menutup telinga
"Apa salahnya? Lagian mereka kan nantinya juga akan menjadi suami istri."
Nayla bukan sosok yang mudah di tebak, terkadang ia baik tapi terkadang dia menyebalkan. Seperti saat ini dia sama sekali tidak memikirkan perasaan Nara sebelum mengatakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANARA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] **** Otoriter. Kaku. Kasar. Kejam. Ketus. Pemarah. Arogan. Angkuh. Bisa di bilang semua sifat buruk laki-laki melekat pada dirinya. Jika di sebutkan satu persatu, sederet paragraf tidak cukup untuk mendeskripsikannya. ...