Sorry ya kemarin nggak up gaess karena aku ada acara di luar.
Enjoy!
Happy reading semoga suka💋
****
"Terkadang kebohongan itu tak sepenuhnya salah." - Anastasya Mahaputri
Revan masih berpikir keras.
Hamil?
Tiga bulan?
Bagaimana bisa?
Bukannya waktu itu dokter sendiri yang mengatakan kalau Nara keguguran?
Berjam-jam Revan berpikir sembari mondar-mandir di ruang tengah, namun ia tak kunjung mendapatkan jawabannya. Apa yang sebenarnya terjadi?
Sangat tidak mungkin jika dokter itu membuat kesalahan kan?
Apa saat ini dia bermimpi?
"Awww... sakit anjirr." celetuknya menampar pipinya sendiri
"Berarti gue nggak mimpi tapi, kenapa bisa? Gue bener-bener nggak mudeng sama sekali." Revan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
Seharusnya dia bahagia, tentu saja dia bahagia. Tapi, rasa penasaran itu lebih menyita perhatiannya saat ini.
Pagi harinya semua anggota keluarga kumpul di rumah Revan, tentu saja atas permintaan khusus dari Revan yang secara mendadak meminta mereka datang.
"Ada apa sih Van tumben banget minta kita semua dateng ke sini, pagi-pagi lagi?" tanya Nayla penasaran
"Iya, kayaknya dari suara kamu kemarin di telpon penting banget." Imbuh Papanya
Anastasya menguap, sejujurnya dia masih sangat mengantuk. Revan keterlaluan meminta semua orang datang pagi buta seperti ini.
"Revan!" seru Nayla kesal karena orang yang sejak tadi di tanyai malah sibuk mondar-mandir seraya menopang dagu.
Revan tenggelam dalam pikirannya sendiri memikirkan jawaban dari semua pertanyaannya.
"Eh iya Ma?"
"Revan kamu ni gimana sih?"
"Maaf-maaf aku nggak fokus."
"Lagian ngapain sih pagi buta gini udah pertemuan keluarga nggak tau capek apa kemarin habis pulang malem," keluh Anas menyilangkan kedua kakinya
"Eh Jumilah, mata lo buta ya ini udah jam delapan!!"
"Eh Tuyul kalo di Amrik jam segini matahari baru terbit tau!!!" Balas Anas tak mau kalah
"Nara di mana Van?" tanya Reano sembari celingukan mencari keberadaan gadis itu karena sejak tadi ia tak melihatnya.
"Nah itu dia masalahnya!" pekik Revan tiba-tiba membuat semua orang terkejut
"Apaan sih?" Anas memutar bola mata malas
"Itu yang mau Revan tanyain sama kalian semua, kemarin Nara tiba-tiba sakit perut terus Om Herlambang dateng periksa dia," semua mata fokus mendengarkan Revan, "dan kalian tau Om Herlambang bilang apa?" Reano, Bimo, Nayla kompak menggelengkan kepala mereka
"Nara Hamil!! Masak dia bilang usia kehamilan Nara menginjak tiga bulan!" jelas Revan klimaks dengan nada heboh seperti presenter pertandingan bola
"APA?" teriak Nayla bangkit dari duduknya
"Kamu bercanda kan Van?"
"Nggak Pa, kalo Papa nggak percaya coba aja telpon om Herlambang."
"Tapi, bagaimana bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANARA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] **** Otoriter. Kaku. Kasar. Kejam. Ketus. Pemarah. Arogan. Angkuh. Bisa di bilang semua sifat buruk laki-laki melekat pada dirinya. Jika di sebutkan satu persatu, sederet paragraf tidak cukup untuk mendeskripsikannya. ...