33. REVANARA

44.8K 2.6K 57
                                    


Wajib vote sebelum baca!

Happy reading😍

***

"Ada dua orang yang siap jadi Ayah buat anak-anak lo nanti, apa lo rela mereka gantiin posisi lo dalam hidup mereka?" - Anastasya Mahaputri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada dua orang yang siap jadi Ayah buat anak-anak lo nanti, apa lo rela mereka gantiin posisi lo dalam hidup mereka?" - Anastasya Mahaputri





"Van, gue mau ngomong sama lo," ujar Denis sedikit canggung 

"Ya ngomong aja disini jugaan nggak ada siapa-siapa 'kan? Di kamar ini cuma ada kita berdua." jawab Revan acuh tak beranjak dari layar ponselnya

Denis menghela nafas lalu duduk di ranjangnya yang bersebelahan dengan Revan. Jari-jarinya di tautkan, cowok itu terdiam sejenak sebelum bicara seolah apa yang akan dia bicarakan adalah sesuatu yang berat.

"Mau ngomong apaan sih pake mikir segala? Cepetan ngomong sebelum gue berubah pikiran."

"Gue mau jelasin sama lo tentang hubungan gue sama Gisella," ucapnya pelan

"Udah nggak penting buat gue!"

"Gue juga mau minta maaf gara-gara gue lo jadi kena imbasnya, gue sama sekali nggak ada maksud buat nusuk lo dari belakang. Gue nggak suka sama Gisella-"

"Tapi dia suka sama lo." Potong Revan dengan nada acuh

"Gue sama Gisella udah nggak ada hubungan apa-apa, kita udah lama pisah. Dulu, nyokap gue sahabat mamanya Gisella dari sana gue bisa kenal sama Gisella." Jelas Denis

Revan tak bereaksi apapun. Lagipula dia  bingung untuk memberikam reaksi apa. Terlalu sakit untuk di ungkapkan dan terlalu malas untuk di pikirkan.

"Ada satu hal lagi yang pengen gue omongin." Cicit Denis sontak membuat Revan menoleh, entah kenapa nada suara sepupunya itu menuntutnya untuk menyimak dengan seksama.

Wajah Denis berubah serius seperti biasanya--maklum ketua osis.

"Gue suka sama Nara," tuntasnya mengeja perkata seraya mengamati perubahan ekspresi wajah Revan

Cowok itu sama sekali tak bergeming namum tatapannya menusuk hingga ke iris mata Denis, sayangnya ia tak mengerti arti tatapan itu. Entah Revan marah atau malah bersikap biasa saja.

"Van?" panggil Denis, "lo denger gue kan?"

"Gue denger dengan sangat jelas."

"Kalo lo nggak serius sama Nara, gue pengen jagain dia dan anak lo dengan cara yang seharusnya. Gue pengen bahagiain Nara."

Kepalan tangan Revan diam-diam mengeras tatapan dinginnya sama sekali tak membuat Denis gentar.

"Lo tau Denis, lo ngelakuin kesalahan!"

"Maksud lo?"

"Ya, lo salah ngomong kayak gini di saat Nara masih jadi istri gue!!!" ujar Revan penuh penekanan lalu bangkit keluar kamar dengan hati yang dipenuhi kemarahan.

REVANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang