Promnight

1.5K 179 88
                                    

Yang masih sabar angkat jempol!!

Renata

"Kalian sudah mulai liburan kan?" Tanya papa tiba-tiba.

Pagi ini aku, adikku, bunda dan juga papa lagi menikmati sarapan bersama yang merupakan hal wajib dikeluarga kami meski hari libur sekalipun. Hubungan aku sama papa semakin membaik, bahkan sekarang papa udah gak gengsi lagi menunjukkan kasih sayangnya sama aku dan kembali memanggilku dengan panggilan kecilku, Nata.

"Iya pa, Nata libur sampe dapet pengumuman kelulusan via online, kayaknya sih pengumumannya sekitar dua mingguan lagi. Terus seminggu setelah pengumumannya keluar, sekolah bakal ngadain upacara kelulusan dari pagi sampai siang, malemnya dilanjut sama promnight," jelasku dengan semangat.

"Vivi juga sama udah libur, kemaren kan udah pembagian rapor," timpal adikku Vivi dengan mulutnya yang tak berhenti mengunyah.

"Baguslah kalau begitu. Rencananya papa mau ambil cuti biar bisa nemenin kalian buat liburan," kata papa dengan senyum diwajahnya.

"Beneran yah?" Tanya Alvi gak percaya.

Papa mengangguk, "Bener dong. Ayah sudah menentukan tempat untuk liburan nanti, penasaran gak?" Tanya papa sambil menaikkan kedua alisnya.

"Dimana pa?" Aku yang merasa penasaran pun ikut bertanya.

"Singapura. Papa sama bunda sudah sepakat, kita akan jalan-jalan ke Universal Studio Singapore dan stay di sana mungkin seminggu penuh?"

"Serius pa?!" Pekikku yang terkejut dengan ucapan papa barusan.

"Iya sayang, papa serius. Papa ingin menepati janji yang papa buat, dulu papa janji akan ajak kamu liburan ke Disneyland kan?"

Dengan cepat aku bangkit dari kursiku dan segera menghampiri papa untuk memeluknya. Aku gak nyangka kalau papa masih inget janji yang udah dibuatnya lebih dari sepuluh tahun lalu itu.

"Makasih pa, Nata seneeeeeng banget!" Kataku sambil mengecup pipi papa bertubi-tubi hingga tanpa sadar aku mengeluarkan air mata saking bahagianya.

"Sama-sama sayang. Maaf karena papa butuh waktu begitu lama untuk menepati janji papa. Makasih juga sudah maafin kesalahan papa selama ini." Aku mengangguk dipelukkan papa.

"Masih lama nih maaf-maafannya? Kalian harus mulai packing sekarang loh," kata bunda yang terlihat tengah terharu dengan pemandangan di ruang makan ini.

"Emang kita berangkat kapan bun?" Tanya Alvi.

"Nanti siang, makanya kalian harus mulai siap-siap."

"Wah mendadak banget bun?"

"Sengaja, kan namanya juga kejutan. Ya sudah kalian packing dulu gih."

"Iya bun, ayo Vi."

Aku dan Vivi berlomba menuju kamar kami masing-masing dengan penuh semangat, membuat papa dan bunda yang masih duduk di ruang makan tertawa geli.

"Terima kasih sudah menyayangi Renata begitu besar dan terima kasih sudah mau bersabar menghadapi keegoisanku." Samar aku mendengar suara papa yang berbicara dengan bunda, membuatku tersenyum sangat lebar.

☆☆☆

"Ayo mandi dulu Vi, abis itu kita makan malem bareng," kataku saat baru keluar dari kamar mandi dengan badan terbalut bathrobe.

"Oke kak. Tungguin ya!"

"Iya."

Ahh.. sehabis mandi rasanya segar sekali. Aku berjalan menuju koper yang tergeletak di dekat sofa untuk mengambil pakaian ganti sambil mengeringkan rambut dengan handuk kecil ditanganku. Setelah memakai pakaian santai, aku beranjak menuju jendela besar di kamar hotel yang aku tempati bersama dengan Vivi.

Can I ? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang