☆ Author
"Liburannya gak kerasa ya, kita udah mau pulang lagi," ucap Fanny sambil merapikan barang-barangnya.
"Iya. Tapi liburan kali ini liburan yang paling menyenangkan deh, menurut gue sih," balas Renata yang juga sibuk dengan barangnya sendiri.
"Iyalah secara lo liburan bareng cowok lo, pasti menyenangkan buat lo. Gue yang jomblo mah pasrah aja," cibir Fanny setelah mengingat kegagalannya mendapatkan gebetan selama liburan disini. "Mana sering tidur bareng lagi. Yakin kalian gak ngapa-ngapain tuh?"
"Ngapain emang? Kita cuma ngobrol-ngobrol terus tidur kok, udah gitu aja."
"Gak dimakan lo sama si Leon?"
Renata terkekeh. "Dia bukan kanibal, ngapain makan gue? Lagian kita suka beli banyak cemilan dulu buat temen ngobrol kok." Fanny menepuk jidatnya.
"Gue lupa kalo temen gue ini polos nan suci," gumamnya.
"Gue gak polos ya!" Bantah Renata yang tak terima disebut polos. Padahal kan... emang iya?!
"Iyain deh daripada anak orang pundung."
"Kumat lo ngeselinnya!" Ketus Renata.
"Ulu ulu bestie gue ngambek, haha."
Setelah siap berkemas kedua gadis itupun keluar dari kamar mereka. Pas sekali diluar sudah ada Leona dan Calvin yang menunggu sambil mengobrol tak jauh dari kamar kedua gadis itu.
"OOIII PARA BABU, BANTUIN KITA DONG!!" Teriak Fanny membuat kedua orang yang dimaksud mendelik kesal padanya.
"Temen lo tuh nambah gila kayaknya," ucap Leona pada Calvin.
"Ho'oh, efek gagal dapet gebetan kemaren, hehe," timpal Calvin.
Leona dan Calvin mulai membawakan barang milik Renata dan Fanny. Untung saja mereka sudah menyimpan barang milik mereka sendiri tadi, jadi tak perlu repot saat membawa barang para gadis yang anehnya malah bertambah banyak.
"Simpennya pelan-pelan, yang ini jangan ditumpuk!" Ucap Fanny.
"Siap ibu tiri Cinderella," cibir Calvin.
"Gak ikhlas lo bantuin gue?"
"Ikhlas kok lahir batin malah. Mau lo injek-injek juga gue mah ayo aja," balas Calvin.
"Lo dari kemaren nyebelin banget sih!" Pekik Fanny sambil menjambak rambut belakang Calvin dan kemudian berlalu dengan cepat.
"Setdah kenceng banget jambakannya." Calvin meringis sambil mengusap kepala belakangnya.
Disisi lain Leona dan Renata berjalan beriringan sambil mengobrol hangat, diselingi canda tawa keduanya.
"Oh iya, abis dari sini kamu mau lanjut liburan kemana?" Tanya Leona.
"Hm.. belom tau sih, yang pasti selama liburan aku bakal tinggal dirumah." Leona mengangguk-angguk.
"Kalo aku ajak jalan bisa?"
"Bisalah, tapi jangan jauh-jauh."
"Kenapa?" Leona mengernyit.
"Nanti kaki aku gempor kalo jalan kejauhan. Kalo perginya jauh mending mobil-mobilan atau motor-motoran aja." Renata tertawa kecil karena ucapannya sendiri.
"Astaga Ren.. Ya gak aku ajak jalan kaki juga kali pergi-pergiannya."
"Emang omongan aku ada yang salah?" Renata menaikkan alisnya.
"Itu.." Leona menghela nafas. "Nggak kok, aku yang salah. Harusnya aku ajaknya mobil-mobilan atau motor-motoran aja." Renata terkekeh melihat raut frustasi diwajah Leona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I ? [Slow Update]
RomanceWARNING!! (GxG) Yang anti abaikan aja ya, tulisan gue gak bagus kok😊 Cerita tentang seorang gadis bernama Leona yang mencoba untuk menerima takdir yang dituliskan tuhan untuknya. Dia merupakan seorang gadis pembangkang dan selalu bertingkah semauny...