Ada yang masih nunggu?
Part ini sepanjang one shot. Atau mungkin lebih? Jadi gue saranin bacanya kalo kalian lagi gabut aja :3
☆ Author
Empat tahun sudah pertunangan antara Leona dan Renata berjalan. Hubungan kedua pasangan itu tentu tak selalu berjalan mulus, layaknya pasangan lain yang memiliki permasalahan dalam suatu hubungan.
Hari ini usia Leona akan bertambah satu tahun. Tapi sejak pagi dia tak sempat bertemu dengan kekasihnya yang katanya sedang super duper sibuk.
Makan siang baru saja berakhir dan gadis tomboy itu tak beranjak sedikitpun dari ruangannya.
Yup, Leona memegang anak cabang perusahaan daddy-nya. Dia menolak keras saat daddy-nya meminta dia untuk memegang perusahaan induk karena tak mau berjauhan dengan kekasihnya. Jadilah gadis itu mengumpankan Ramona pada daddy-nya.
Ponselnya berdering nyaring, menunjukkan caller id sang kekasih. Dengan semangat empat lima dia langsung mengangkatnya.
"Halo."
"Halo sayang," sambutnya riang.
"Kamu udah makan siang?"
"Hehe." Leona bersandar di kursinya sambil menggaruk kening.
"Kebiasaan! Masa aku harus kirimin terus sih? Kalo aku lagi sibuk banget gimana? Kamu gak akan makan sampe malem?!"
Keluarlah omelan Renata yang membuat Leona meringis karena pasti Renata akan melanjutkan omelannya ketika mereka bertemu nanti.
"Ren sayang, udah dong ngomelnya. Abis ini aku bakal makan kok. Oh iya kamu lagi ngapain? Udah gak sibuk?" Leona memutus omelan Renata.
"Aku lagi break makan sama Fanny nih. Kamu gak usah pesen, biar aku aja yang pesen."
Leona menghela nafasnya, selalu saja begitu. Dia memang sering menunda jam makannya karena merasa tanggung dengan pekerjaannya.
Dan kalau sudah begitu, sang kekasih akan mengomel panjang lebar yang ending-nya dia dipesankan banyak sekali makanan yang tentu saja harus dihabiskan semua olehnya.
"Ya udah aku tunggu kiriman kamu aja. Nanti kamu pulang jam berapa? Mau aku jemput?"
"Gak usah, kayaknya agak maleman sih lagi sibuk-sibuknya disini."
"Kok tumben? Tapi nanti kita ketemu kan? Dari kemaren aku belum dapet asupan gizi dari kamu loh." Leona cemberut bak anak kecil minta susu.
Di seberang saluran Renata mendesis sebab ucapan Leona yang terdengar mesum sekali. Bagaimana jika ada yang mendengar? Pasti orang itu akan berfikir yang tidak-tidak.
Kurang lebih seperti kalian lah :3
"Liat ntar aja deh, aku coba usahain."
"Hm, pokoknya malem ini kita harus ketemu, titik."
"Iya iya, ya udah aku tutup teleponnya ya, bye."
Leona berdecak karena Renata langsung memutuskan sambungan tanpa mendengar ucapannya. "Bye."
Leona memijit pangkal hidungnya setelah meletakan ponselnya.
"Jadi dokter emang sesibuk itu ya? Tau gitu dulu gue ikut masuk kedokteran aja biar bisa bareng terus dua puluh empat jam seminggu."
Menyesalpun percuma. Bisa saja Leona melanjutkan pendidikannya di fakultas kedokteran tapi dia tak mau mencari ribut dengan daddy-nya yang semakin tua semakin sensitif saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I ? [Slow Update]
RomanceWARNING!! (GxG) Yang anti abaikan aja ya, tulisan gue gak bagus kok😊 Cerita tentang seorang gadis bernama Leona yang mencoba untuk menerima takdir yang dituliskan tuhan untuknya. Dia merupakan seorang gadis pembangkang dan selalu bertingkah semauny...