Kesiangan

3.9K 301 43
                                    

☆ Author POV

Tok tok..

"Akil bangun! Kamu gak akan siap-siap ke sekolah apa?" Seru dan tanya Mario di sertai ketukan yang menggema di depan pintu kamar keponakan kesayangannya yang masih belum bangun juga.

Tok tok..

"Akil ayo bangun, udah jam berapa ini? Kamu bisa kesiangan kalo gak cepet bangun!"

"Iya, bentar lagi om!" Terdengar seruan dari dalam kamar.

"Om berangkat sekarang ya! Jangan tidur lagi, nanti kamu beneran kesiangan!"

Mario pergi lebih pagi hari ini. Pria berusia awal 30-an itu meninggalkan pintu kamar yang tetap tertutup rapat setelah memperingatkan keponakan nakalnya, karena pagi ini dia memiliki agenda rapat untuk mempersiapkan ujian kenaikan kelas yang akan diadakan tiga bulan yang akan datang bersama dengan guru-guru lainnya.

Sudah hampir setengah jam berlalu sejak Mario berangkat tapi Leona masih asik bergelung di dalam selimutnya.

Triririring tiririring

Merasa terganggu dengan dering ponselnya yang terus-menerus berbunyi, Leona memilih mengangkatnya meskipun tubuhnya masih sangat lelah ditambah rasa kantuknya yang belum juga terpuaskan.

"Halo Yon, lo dimana? Tumbenan jam segini belom dateng." Terdengar suara Intan di seberang telepon.

"Hmm, lima menit lagi. Gue masih ngantuk," sahut Leona.

"Ya ampun lo masih tidur! Gila gila, bentar lagi gerbang mau ditutup." Pekikan Intan membuat mata Leona terbuka lebar.

"HAH?! EMANG SEKARANG JAM BERAPA?" Teriak Leona dan menjauhkan ponselnya untuk melihat jam. "GUE TELAT, MAMPUS GUE TELAT!" Teriaknya lagi dan bergegas bangkit dari tidurnya.

"Buruan datang Yon, gue tunggu ya bye."

"Duh kok gue bisa telat sih?!"

Leona segera pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci mukanya. Setelah selesai dengan kegiatan di kamar mandi dia memakai pakaian secepat kilat tanpa peduli kerapiannya.

Meskipun Leona seorang pemalas dia terbiasa bangun pagi sejak kecil sehingga dia jarang sekali bangun kesiangan, bisa dihitung dengan jari berapa kali dia kesiangan sepanjang hidupnya tentu saja tidak termasuk ketika sedang sakit.

"Ayo cepet Leon!" Serunya pada diri sendiri.

Setelah mengenakan ransel, Leona berlari menuruni tangga dan dengan cepat dia mengunci pintu depan kemudian berlari menuju motornya dan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

☆☆☆

"Tolong tutup gerbangnya pak."

Renata meminta satpam untuk menutup gerbang sekolah karena suasana sudah sepi ditambah waktu yang memang mengharuskan gerbang untuk segera ditutup. Sebagai ketua komdis dia memang dituntut untuk selalu disiplin.

Tiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttt

Suara klakson yang panjang membuat langkah Renata yang akan masuk ke dalam gedung sekolah terhenti dan kembali membalikan badan untuk melihat siapa orang yang membunyikan klakson tanpa jeda itu.

"Pak pak tunggu dulu dong pak!" Ujar Leona sambil mendekati gerbang setelah turun dari motornya.

"Duh maaf non gerbangnya sudah saya kunci," ucap pak satpam dengan polosnya.

Can I ? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang