☆ Author
Hari kesekian Leona dan kawan-kawan menghabiskan liburan di pesisir pantai tak pernah membosankan. Sebab banyak tempat-tempat estetik juga wahana bermain yang mendukung.
Salah satunya banana boats yang kali ini akan mereka naiki.
Renata, Fanny dan Calvin yang sudah siap dengan jaket pelampung di tubuh mereka sedang berusaha membujuk Leona untuk ikut menaiki wahana air itu. Tapi tentu saja Leona yang takut dengan laut menolak mentah-mentah.
Renata mengerti dengan ketakutan Leona, tapi mau sampai kapan gadis tomboy itu menghindar? Bukankah salah satu menghilangkan trauma itu dengan cara menghadapinya langsung?
Yah bicara memang mudah.
"Ayolah Le. Masa lo main ke pantai tapi gak ikut basah-basahan sih?" Cibir Fanny.
"Iya, gak asik ah lo." Dukung Calvin.
"Gue kan udah bilang kalo gue gak mau. Ntar kalo gue tenggelem terus dimakan hiu kan ngeri, gak ada mayatnya. Aauuw!"
"Jangan ngomong sembarangan!" Seru Renata setelah tadi mencubit pinggang Leona. "Kalo disini ada hiu, gak mungkin bisa serame ini."
"Kalo disini ada hiu, abang gue gak mungkin bikin resor segede ini," timpal Fanny.
"Kalo disini ada hiu.."
"Gak usah ikut-ikutan!" Ketus Fanny memotong ucapan Calvin.
"Yaelah.. kan biar gue banyak perannya atuh Tor," melas Calvin dan hanya dibalas dengusan oleh Fanny.
"Gak mau tau, pokoknya kali ini lo harus ikutan!" Putus Renata. "Gak apa-apa lo gak bisa renang juga. Cepet pake jeketnya!"
Karena mendapat pelototan tajam dari Renata, mau tak mau Leona memakai jaket pelampung yang disodorkan.
"Ya udah yuk!" Renata menarik tangan Leona, namun yang ditarik tetap bergeming dengan kaki yang mulai bergetar.
"Ren, sumpah kaki gue gemeteran ini. Gue gak mau ikut ah takut," ucap Leona dengan wajah gelisah. Matanya memandang kesana kemari dengan tak fokus.
Plak
"Liat gue." Renata menepuk dan menangkup kedua pipi Leona, mengarahkan pandangan Leona padanya.
"Lo pernah ngelawan rasa takut lo waktu nyelamatin Alvi sampe lo gak peduli sama diri lo sendiri. Sekarang gue pengen lo lakuin hal yang sama, lawan rasa takut lo. Bedanya sekarang nyawa lo aman sama gue," tutur Renata dengan lembut.
"Tapi.."
Sret
Renata menarik tangan Leona, hingga membuat gadis tomboy itu tersentak kedepan. "Kalo lo gak percaya sama gue, seenggaknya lo percaya sama mereka. Calvin jago renang kok, Fanny juga gak kalah hebat."
"Iya, lo jangan takut gitulah.. kayak cewek aja. Malu dong sama perut lo," ejek Calvin.
"Ayo Le, gue jaga dibelakang lo deh," sahut Fanny.
Leona yang tersentuh dengan perhatian dari teman-temannya menganggukkan kepalanya perlahan, tanda setuju. Membuat Renata dan teman-temannya mengukir senyum.
Sekarang mereka berempat sudah duduk mengambil posisi di atas banana boats.
Renata duduk didepan Leona, dan seperti yang Fanny katakan tadi dia duduk dibelakangnya baru kemudian Calvin.
Renata menarik kedua tangan Leona agar melingkar dipinggangnya. "Peluk yang erat. Kalo lo jatuh gue juga bakal ikut jatuh dan lo gak akan tenggelam, tenang aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I ? [Slow Update]
RomanceWARNING!! (GxG) Yang anti abaikan aja ya, tulisan gue gak bagus kok😊 Cerita tentang seorang gadis bernama Leona yang mencoba untuk menerima takdir yang dituliskan tuhan untuknya. Dia merupakan seorang gadis pembangkang dan selalu bertingkah semauny...