Secret Problem

4K 319 75
                                    

☆ Author POV

Hampir tiga minggu lamanya Renata menjadi guru privat Leona dan selama itu juga dia merasa akan terkena tekanan darah tinggi karena Leona selalu saja memancing emosinya.

Hanya satu kali dia fokus memperhatikan pelajaran yang Renata jelaskan. Ya hanya sekali, saat pertama kali Renata berkunjung ke rumahnya setelah itu dia kembali beralasan dan terkadang dia mengabaikan ocehan Renata dengan tidur ataupun menonton film di laptopnya.

"Gimana? Ada perkembangan?" Tanya Nadira. Saat ini trio kwek-kwek sedang berkumpul di apartement Renata untuk belajar bersama.

"Huft, boro-boro. Yang ada itu anak bikin gue marah-marah mulu," jawab Renata lesu.

"Kayaknya lo harus ganti strategi deh Nat, anak macem Leona itu gak bisa dipaksa-paksa," timpal Gilang.

"Bener tuh kata Gilang. Gimana kalo lo coba bicara dari hati ke hati?"

Renata terdiam. Dia memikirkan saran kedua temannya itu.

"Nat, daripada lo stres marah-marah mulu gimana kalo besok kita nonton? Yah sekalian refreshing daripada belajar mulu," ajak Gilang.

"Asik, gue ajak Nico ya!" Timpal Nadira girang.

"Boleh deh, gue butuh pelampiasan biar gak stres mikirin si tengil."

"Si tengil sekalian gue ajak aja kali ya?" Sindir Gilang yang terkekeh dalam hati.

"Huft, terserah lo gue gak urus," ketus Renata. "Lanjut belajarnya yuk!" Sambungnya.

☆☆☆

Seperti yang sudah disepakati kemarin, siang ini Renata dan teman-temannya sudah berada di salah satu mall yang cukup ramai. Mengingat hari ini adalah akhir pekan jadi mereka tidak bisa menikmati waktu di sore ataupun malam hari karena cafe pasti akan ramai pada waktu-waktu tersebut.

Mereka sedang duduk menunggu Leona yang belum datang di tempat anak-anak jaman sekarang minum kopi dengan berbagai varian rasa.

Dua remaja yang sedang duduk di tempat itu nampak asik saling bercanda sedangkan tiga orang sisanya hanya terdiam dengan ponsel ditangan dan pikiran masing-masing.

Renata dan Gilang lupa kalau Leona dan Intan merupakan satu paket yang akan pergi bersama jika diajak hang out kemanapun.

Meskipun mereka sudah sering nongkrong bersama tapi masih ada rasa canggung antara Renata dan Intan. Sedangkan Gilang, dia tidak menyukai penampilan nerd gadis itu.

"Halo Yon, lo dimana?" Ucap Intan saat mengangkat telepon dari Leona, jika boleh jujur dia sudah merasa tidak nyaman dengan suasana canggung itu.

"Gue udah di parkiran, kalian dimana?"

"Kita ada di ☆buck. Buruan kesini film-nya bentar lagi dimulai."

"Iya iya."

Sambungan telepon diputus setelah Leona menjawab sekenanya.

"Leona udah dimana Tan?" Tanya Nadira mewakili teman-temannya yang terlihat sudah bosan menunggu.

"Tadi dia bilang ada di parkiran, bentar lagi juga sampe sini."

Lima menit kemudian Leona muncul dengan wajah penuh keringat.

"Akhirnya sampe juga lo," ucap Gilang.

"Duduk bentar ya gue masih capek, dijalan macet banget," sahut Leona yang tanpa malu menyeruput minuman milik Intan.

Can I ? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang