What should I do?

2.1K 236 77
                                    

☆ Author

Tak perlu waktu lama bagi Leona untuk sampai di restoran tempat ibu dan pamannya mengajaknya bertemu. Gadis tomboy yang menggunakan pakaian santai itu mengedarkan pandangannya mencari keberadaan kedua orang yang amat disayanginya itu.

Pandangan matanya dengan cepat menemukan meja yang ditempati ibunya karena suasana di restoran bernuansa elegan itu tak terlalu ramai.

"Hi mom," sapanya setelah dia mengambil tempat duduk di samping ibunya dan mencium pipinya.

"Hi honey, mommy kangen sekali sama Leon. Leon sehat kan? Renata gak di ajak?" Ujar Haruna sambil memeluk Leona.

"Leon sehat kok, Leon juga kangen sama mommy. Kalo Renata lagi makan malem sama keluarganya jadi Leon sendirian."

"Oh, ya sudah sekarang Leon makan ya temenin mommy. Leon mau makan apa?"

"Nggak ah mom. Leon baru aja makan sebelum ke sini, mommy sama om Rio makan aja."

"Om kira kamu gak liat om," canda Mario yang kehadirannya sedaritadi tak dianggap oleh keponakan tersayangnya.

"Gak usah baperan deh om, udah mau married juga masih aja baperan."

"Sembarangan kamu, siapa juga yang baper," elak Mario tak terima. Haruna hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua orang itu.

Pelayan datang setelah Mario melambaikan tangannya, kemudian dia dan Haruna menyebutkan pesanannya. Sementara Leona mengamati suasana di restoran itu. Matanya memicing saat melihat seseorang yang dikenalnya sedang tertawa dengan teman satu mejanya. Seketika suasana hatinya pun memburuk.

"Leon sayang, kamu yakin gak mau makan?" Tawar Haruna lagi sebelum pelayan yang mencatat pesanan mereka pergi dari meja mereka.

"Mau deh mom. Leon mau pesen ini, ini sama ini terus minumnya ini sama ini aja." Haruna dan Mario melongo mendengar pesanan Leona yang teramat banyak itu.

"Bukannya kamu bilang tadi udah makan? Kok pesen sebanyak itu?" Tanya Mario.

"Suka-suka aku dong om, aku ini yang makan."

"Ckck, om gak mau tanggung jawab kalo makanannya gak abis ya!"

"Iya. Ngomong-ngomong kok mommy bisa makan di luar, emang daddy kemana?"

"Kamu kayak gak tau daddy kamu aja. Ya seperti biasa, sibuk ngurus bisnisnya. Katanya mumpung lagi ada di sini jadi daddy sekalian mantau perusahaan cabang di sini."

"Sampe malem gini?" Haruna mengangguk.

"Nanti Leon jangan sampe gila kerja kayak daddy ya! Keluarga harus tetep nomer satu," ujar Haruna memberi nasehat.

"Tuh dengerin om."

"Aku boleh jitak dia gak sih kak? Nyebelin banget!" Ucap Mario sebal.

Sekitar lima belas menit kemudian makanan yang mereka pesan pun tiba. Leona beserta ibu dan pamannya makan dengan tenang sambil sesekali berbincang. Dan seringkali juga Leona menatap dua orang yang duduk agak di tengah ruangan sambil menahan perasaannya.

"Nafsu makan Leon naik ya? Mommy seneng liatnya, lahap banget. Mommy aja yang cuma pesen salad belom abis-abis."

"Iya kak, Akil emang rakus banget, hahaha." Leona mendengus mendengar ucapan Mario.

"Mommy yang makannya kelamaan, kebanyakan ngomong sih, hehe."

"Kamu kenapa sayang? Kok muka kamu sedih gitu, ada apa? Cerita sama mommy."

Can I ? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang