Leona (2)

2.6K 230 27
                                    

☆ Author

"Dulu aku bikin kesalahan yang sangat fatal sampe akhirnya hubungan aku sama daddy merenggang."

Leona menggeleng, "Mungkin lebih tepatnya daddy yang menjauh dan jadi benci sama aku. Kamu pasti ngerti gimana rasanya dibenci sama ayah sendiri. Hubungan kita dengan ayah kita sama, cuma alasannya aja yang beda."

"Boleh aku denger masalah kamu?" tanya Renata hati-hati.

"Tapi cerita aku ngebosenin."

"Ya gak apa-apa. Lagian aku udah gak ngantuk lagi."

"Mulai darimana ya? Hm.. kamu tau kenapa om Rio manggil aku Akil?"

"Karena waktu kecil kamu dekil? Hehe."

"Enak aja! Aku gak dekil ya!" Leona mencubit gemas sebelah pipi Renata.

"Iya iya bercanda doang. Kenapa emang?"

"Biar dia gak bingung kalo mau manggil aku atau kakak aku."

"Kamu punya kakak?" tanya Renata sedikit mendongak agar bisa menatap wajah Leona.

"He-em." Singkat Leona sambil mengangguk.

Flashback On

"Morning dad," sapa seorang bocah yang masih mengenakan piyamanya.

"Morning Leon. Adik kamu belum bangun?"

"Belum dad. Padahal udah Leon gangguin biar bangun, tapi gak bangun-bangun juga."

"Ckck. Memangnya semalam kalian tidur jam berapa?"

"Gak malem kok dad cuma jam sepuluh doang," balas bocah yang baru berumur delapan tahun itu dengan cengiran di wajahnya.

"Ya sudah nanti biar daddy yang bangunin. Sekarang ayo sarapan dulu."

"Mommy juga belum bangun dad?" tanya si bocah dengan mulut penuh roti.

"Udah kok, mommy sekarang lagi bantu beresin isi koper om kamu."

"Om Rio dateng?" tanya si bocah antusias.

"Iya, baru aja sampe sekitar sepuluh menit yang lalu."

"Yeay. Ya udah dad kalo gitu biar Leon sama om Rio aja yang bangunin si putri tidur."

"Hahaha, ya sudah kalau begitu tapi habiskan dulu sarapannya. Oh iya Leon, jangan lupa nanti jam sembilan sir Robert datang. Kamu belajar yang rajin ya!"

"Aye sir!" Sahut si bocah dengan gaya hormat ala tentara membuat sang ayah tertawa geli.

Kedua ayah dan anak itu menghabiskan sarapan dengan diselingi canda tawa, begitu hangat sekali suasana di meja makan itu.

"Morning!" Terdengar sapaan seorang pria yang memasuki ruang makan.

"Om Rio! Morning."

"Morning sayang," timpal suara lembut seorang wanita.

"Morning mom."

"Adik kamu belum bangun?" tanya sang ibu yang sudah duduk di samping kiri ayahnya.

"Belum mom," balasnya sebelum kemudian beralih pada sang paman. "Om ayo kita bangunin, si putri tidur pasti langsung bangun kalo om yang bangunin."

"Leon sayang om Rio kan baru mau sarapan, masa sudah kamu ganggu," ucap ibunya.

"Ya udah om sarapan dulu gih, Leon tungguin."

Can I ? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang