☆ Author
"Mas soto?!" Terdengar suara pekikan seorang gadis yang terkejut melihat dua orang di depannya.
"Cih!" Leona berdecih mendengarnya.
"Ehh, bentar-bentar kok pake rok?" heran gadis itu.
"Ayo Ren!" seru Leona sambil menuntun tangan Renata untuk pergi dari atap, tak menghiraukan keberadaan gadis yang dilewatinya begitu saja. Sementara gadis yang terkejut tadi masih mencerna kejadian yang baru saja dilihatnya.
"Jadi mas soto itu.. cewek?!" ucap gadis itu bermonolog. "Tapi tadi mereka berdua... bodo ah, bukan urusan aku," sambungnya dengan langkah kaki mendekati pagar rooftop.
"Leon."
"Hm? Kenapa?" sahut Leona sambil terus berjalan.
"Lo kenal sama cewek tadi?" tanya Renata yang sudah sangat penasaran. "Dari seragamnya dia murid baru, kelas sepuluh," sambungnya karena murid tadi mengenakan atribut peserta MOS.
"Nggak sama sekali."
"Beneran? Terus kenapa muka lo kesel gitu?"
Leona berhenti berjalan dan berbalik menghadap Renata.
"Denger ya sayangnya aku, siapa yang gak kesel coba kalo kegiatannya diganggu?" Kata 'sayang' yang Leona ucapkan dengan lembut membuat rona merah di pipi Renata muncul.
"Tapi kayaknya gue gak asing sama cewek tadi deh." Renata nampak menggali ingatannya. "Ah gue inget! Cewek tadi itu kan yang nyapa lo waktu kita ada di Seaworld, lo serius gak kenal?"
"Serius Ren, gue gak bohong kok, suer," melas Leona sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Tapi kok dia kenal sama lo?"
"Ya gak tau, ngefans sama gue kali," balas Leona acuh.
"Ish, yang serius jawabnya! Gue mau tau!"
"Oke-oke gue cerita. Lo masih inget gak waktu gue bilang gue ditipu sama cewek yang ngaku-ngaku pacar gue dan disuruh bayarin makanan tu cewek?" Renata mengangguk memberi tanda bahwa dia masih mengingat cerita itu. "Nah, itu cewek yang tadi."
"Ohh, jadi dia cewek yang lo bilang cantik itu?" wajah Renata cemberut membuat Leona terkekeh.
"Udah jelas kan? Jalan lagi yuk!"
"Bentar, gue belom selesai. Terus kenapa lo keliatan gak suka sama tu cewek?" tahan Renata yang masih curiga dan kembali melontarkan pertanyaan.
"Harus banget ya gue jawab? Ehh iya iya gak usah melotot juga ntar mata lo kabur kan serem jadi bolong, hehe aww!" Renata mencubit perut Leona karena dia terus bercanda.
"Iya gue jawab nih! Pertama, gue kesel dia nipu gue dan ngaku-ngaku jadi cewek gue. Kedua, dia udah ganggu kencan kita waktu di Seaworld. Dan ketiga, dia udah ganggu aktifitas mesum kita. Argh sakit Ren!"
Renata kini menjewer kuping Leona, menarik dan memelintirnya tanpa ampun karena mendengar ucapan terakhir Leona yang dirasa tak benar baginya.
"Enak aja lo bilang kita! Gue gak mesum, lo aja yang mesum!"
"Iya iya gue yang mesum, ampun Ren," Renata melepas jewerannya kemudian mengelusnya dengan lembut.
"Sakit ya? Sorry." Renata terus mengelus kuping Leona yang dijewernya tadi.
"Gak apa-apa kok, gue rela jadi samsak tiap hari asal setelah itu lo elus-elus kayak gini, hehe. Udah yuk ntar telat." Mereka berduapun kembali berjalan.
"Leon."
"Hm?"
"Apa lo marah juga waktu dulu gue bilang lo pacar gue?" tanya Renata dengan suara pelan nyaris berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I ? [Slow Update]
RomanceWARNING!! (GxG) Yang anti abaikan aja ya, tulisan gue gak bagus kok😊 Cerita tentang seorang gadis bernama Leona yang mencoba untuk menerima takdir yang dituliskan tuhan untuknya. Dia merupakan seorang gadis pembangkang dan selalu bertingkah semauny...