Ketahuan

3.4K 255 75
                                    

☆ Author

Pagi-pagi sekali Leona sudah stand by di depan pintu apartement Renata, lengkap dengan seragam sekolahnya yang dia pakai dengan asal karena takut kesiangan. Padahal matahari saja belum menampakan sinarnya. Ya iyalah orang sekarang masih jam lima lebih, Renata saja mungkin baru bangun dengan muka bantalnya.

Ting tong~

Dia membunyikan bel apartement tersebut dan menunggu sang pujaan membuka pintu sambil tersenyum pada pintu didepannya, persis seperti penghuni RSJ.

Mendengar bel apartement-nya berbunyi, Renata yang sedang mengumpulkan nyawa di tepi kasurnya berdiri dengan perlahan kemudian berjalan menuju pintu masuk unitnya sambil bergumam, "Siapa sih pagi-pagi gini yang dateng?"

Cklek

"Pagi... Ren," sapa Leona setelah pintu terbuka.

Ya Tuhan, cewek gue keliatan seksi banget. Lehernya itu ohh pengen gue gigit, batinnya saat melihat Renata dengan piyama dan rambut yang dicepol asal, menyisakan sedikit helaian rambut yang menjuntai.

"Leon, ngapain kamu pagi-pagi kesini?" tanya Renata dengan dahi berkerut bingung.

Leona yang masih asik dengan fantasi liarnya tak menanggapi pertanyaan sang kekasih. Dia masih saja menatap Renata dengan pandangan memuja apalagi melihat lehernya yang uhh sangat menggoda.

"Leon? Leona!" Renata melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Leona, membuat Leona kembali ke bumi.

"E-ehh kenapa Ren?"

"Ish, kamu tuh yang kenapa! Dipanggil-panggil gak nyaut. Makanya kalo masih ngantuk jangan bertamu kerumah orang sepagi ini."

"A-aku gak ngantuk kok, liat aku semangat banget malah." Leona melompat-lompat di tempat, menunjukan semangatnya.

"Kamu ngapain sih pagi-pagi udah kesini?" tanya Renata sambil berjalan ke dalam diikuti oleh Leona yang mengekor setelah menutup pintu.

"Ya kan mau jemput kamu."

"Tapi gak sepagi ini juga kali!! Ayam aku aja belom bangun."

"Emang kamu punya ayam?" tanya Leona keheranan.

"Ada lah! Tuh di kulkas."

"..." Leona mematung. Sejak kapan sih cewek gue jadi kek gini? batinnya.

"Duduk sana aku mau cuci muka dulu."

"Ok. Ekhem Ren, kamu gak punya lingerie?" Pasti nambah seksi deh kalo pake itu.

"Hm? Apaan?" Renata berbalik menghadap Leona.

"A.. nggak, gak apa-apa kok." Leona menahan dirinya yang tiba-tiba gelisah. Dalam hati dia merutuki bibirnya yang bicara sembarangan.

Renata menyipitkan mata curiga, "Beneran gak apa-apa, cuma mau bilang jangan lama-lama ntar aku rindu, hehe."

Renata merotasikan kedua bola matanya sebelum menghilang dibalik pintu kamarnya.

"Huft, selamet selamet. Tahan Leon, ini masih pagi udah mesum aja lo," monolog Leona setelah merasa keadaan sudah aman.

Tak lama Renata keluar dari dalam kamarnya, masih dengan penampilan yang sama hanya saja wajahnya terlihat lebih segar setelah mencuci muka.

"Kamu nunggu gak apa-apa kan? Aku mau bikin sarapan dulu, kamu pasti belom sarapan." Renata melenggang ke arah dapur tanpa menunggu jawaban dari Leona.

"Aku nunggu di dapur aja ah biar bisa merhatiin kamu." Leona mengekor di belakang Renata.

Sesampainya di dapur, Renata mulai mengeluarkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat nasi goreng istimewa karena yang spesial udah biasa.

Can I ? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang