64 - Cafe

16 2 0
                                    

Firash berbaring dengan mata yang menatap kosong langit kamar yang tampak kerlap-kerlip terkena sinar matahari. Suasana rumah sedang sepi karena ayah dan bundanya masih belum pulang dari dinas. Siang hari Firash tidak punya kegiatan karena semua teman-temannya sedang sibuk sekolah. Firash sudah seperti kelelawar yang keluar dari kandang untuk menikmati dunia hanya di malam hari.

Fyi. Setelah Andrio membawa Anara pergi meninggalkan sekolah, Firash dan Rey dipanggil oleh pak Sangem untuk meluruskan kesalah-pahaman. Kesalah-pahamannya sendiri tidak di urus sampai selesai di ruang BK karena Firash dan Rey tidak ada yang berkeinginan untuk bercerita. Mereka berdua tetap teguh dengan bungkam nya. Alhasil, Firash dan Rey diberi hukuman skorsing selama 10 hari. Keduanya menyepakati keputusan itu.

Firash menjalani hari yang normal dan bebas dengan batin yang berkecamuk setelah hari pertarungan nya dengan Rey. Semua hal berputar di kepalanya. Ayah, Bunda, dan juga Anara. Dirinya serasa menjadi anak durhaka karena telah membuat malu kedua orang tuanya dan juga dirinya yang mendapat pukulan keras telah melanggar kata-katanya untuk menjaga Anara hingga saat insiden beberapa hari kemarin gadis itu pingsan meskipun dia berhasil menangkapnya.

Firash mengetahui bahwa Anara juga tidak masuk sekolah setelah insiden pingsan itu. Heri yang memberi kabar. Firash ingin sekali mengetahui kabar selengkapnya tentang Anara bagaimana.

Apa gadis itu baik-baik saja?

Apa penyebabnya sampai dia pingsan?

Bagaimana kondisinya setelah kemarin Firash menepis tangannya dengan kasar?

Dan lebih dari apapun, Firash ingin bertemu langsung. Muncul inisiatif mendatangi rumah gadis itu. Tapi dia ingat betul bagaimana Andrio menatapnya terakhir kali, niatnya diurungkan. Satu cara lagi yang bisa di tempuh yaitu bertanya kepada teman gadis itu. Firash mengurungkan lagi niatan itu karena dirinya yakin mereka tidak akan memberitahu mengingat sebagaimana konsiten nya mereka terhadap pertemanan dan juga perlakuan dirinya yang kasar kepada Anara. Alhasil, Firash gigit jari dengan kepala menerka-nerka kondisi Anara.

Harapan terbesarnya adalah Anara baik-baik saja dengan status masih sendiri dan setelah insiden kemarin gadis itu memutuskan untuk memperbaiki hubungan dengan cara memberitahunya tentang rahasia itu. Egois bukan. Tapi ... Baginya itu tetap yang terbaik. Firash juga sempat
menerka bahwa penyebab pingsan berkaitan dengan sesuatu itu. Tapi entahlah, semua terasa tidak masuk akal. Terlalu mustahil.

Drrt ... Clilililing ... Drrt ... Clilililing ...

Firash mengerjapkan matanya berkali-kali tersadar dari lamunan. Lalu menggapai nakas untuk mengambil benda yang baru saja berbunyi memberitahu bahwa ada
sebuah notifikasi.

Heri
Anak-anak ngabarin. Nanti malem kita nongkrong di Cafe C. Bosen kalo di base camp katanya. Dateng gak lo?

Firash memang tidak punya contack teman lamanya. Jadi setiap ada hal baru, Heri yang mengabari. Tanpa babibu, Firash langsung membalas.

Firash
Jam berapa nongkrongnya?

Heri
19.30

Firash
Sipp
Lo harus dateng! Temenin gue
Awas kalo sampe nggak ada

Heri
Emang kapan gue gak ikut lo nongkong?
Udahan lah. Gue mau pulang. (Read)

Firash tersenyum membaca pesan terakhir. Sahabatnya itu memang terkesan acuh. Tapi sebenarnya, Heri adalah orang yang peduli dan setia kawan. Kemanapun Firash pergi,
dia selalu ikut. Saat terpuruk seperti sekarang ini, Heri semakin menempel padanya. Semakin gencar memberinya motivasi supaya tidak berbuat gila. Meskipun Firash sering ngeyel dengan tetap melanggar. Heri tidak pernah menyerah. Firash bersyukur dengan itu. Dia punya ayah bunda yang memaklumi bahwa dirinya punya alasan tentang perkelahian kemarin, punya Heri yang siap bersamanya sampai kapanpun. Satu hal yang belum Firash syukuri. Hubungan asmara. Karena sejak dulu dia tidak pernah menjalaninya dengan sepenuh hati. Sekalinya mulai merasakan, sangat rumit untuk menjalaninya dengan mulus. Seperti sekarang, dia diperbudak keadaan buruk yang belum tahu kapan akan berakhir. Atau memang malah akan semakin parah.

PRAETERITA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang