Mama
Buka skype sayang. Papa dan Mama sedang ada waktu dan ingin mengetahui keadaanmuKetika selesai membaca sederet kata yang baru saja masuk ke ponselnya, Anara langsung mengambil laptop lalu membuka skype. Kebetulan sudah tersambung Wi-Fi yang di pasang di rumah, tak lama wajah seorang wanita paruh baya yang sangat di rindukannya terlihat.
"Hai sayang." sapa Mama lembut diiringi senyum keibuannya.
"Hai Ma." jawab Anara yang juga diiringi senyum.
"How are you?"
"Anara baik Ma. Papa mana?"
"Syukurlah." jawab Mama lega. "Papa sedang menelpon sayang."
Mama menengok ke samping, lalu tak lama terlihatlah seorang pria bertubuh tinggi dan berwibawa ikut duduk di sampingnya. "Nah, ini dia Papa."
Papa tersenyum hangat. "Halo, Princess nya Papa."
"Hai Papa, I miss you."
"I miss you more Princess."
"Selalu begini. Jika anak perempuan sudah bertemu Papa nya, Mama di lupakan."
Papa mencubit gemas Pipi Mama. "Tidak begitu Ma. Papa tidak mengabaikan Mama."
Mama memukul tangan Papa yang ingin mencubit pipi sebelahnya. "Tidak, tidak. Baru saja terjadi Pa, jangan mengelak."
Anara tersenyum riang melihat interaksi romantis kedua orang tua nya. Sejak dulu, sepasang perisai di hidupnya yang tinggal jauh itu memang selalu berinteraksi romantis. Bertambahnya usia, tidak menjadikan interaksi itu hilang. Malahan, semakin menjadi. Sampai terkadang Anara saja di buat tengsin sendiri. Karena ia belum mengalami itu dengan seorang laki-laki. Mengingat hubungan pasangan yang di jalani nya selama ini hanya berdasarkan pada sebuah status. Bukan tulus dari lubuk terdalam.
"Katanya kangen Anara, kok malah asik sendiri, matiin aja deh." ucapnya dongkol.
Papa dan Mama sontak menghentikan aktivitas mereka.
"Tidak begitu sayang, kami memang merindukanmu." ucap Mama kemudian.
"Benar itu. Kami berdua sangat merindukan mu Princess." timpal Papa. "Soal barusan, maklum saja." cengirnya kemudian.
Anara yang awalnya menunjukkan ekspresi kesal, di buat terkekeh akibat penuturan jujur yang terkesan lucu. "Iya Pa, di maklum kok. Anara paham kalo Papa dan Mama umurnya tua tapi tingkahnya kayak remaja."
"Kamu itu. Selalu tepat dalam berkata." Papa tergelak. "Ngomong-ngomong, semakin cantik saja Princess nya Papa."
Anara terkekeh. "Kalo Anara jelek, nanti dikira bukan anak kalian."
"Kamu ada-ada saja." sahut Mama diiringi kekehan.
"Hehe iya." cengir Anara. "Oh iya, kemaren Anara habis menjalani kegiatan UTS Ma, Pa."
"Hasilnya?"
"Alhamdulillah Number 1."
"Seperti biasa." sahut Papa.
"Putri Mama ini tidak mau lepas dari angka yang lurus." timpal Mama diiringi senyum jail.
"Iya."
"Sodara kamu kemana sayang?"
"Di kamar masing-masing. Jam segini biasanya sibuk sama urusan sendiri."
"Kamu tidak ada yang menemani berarti?" tanya Mama.
"Ada kok. Anara punya temen yang menemani lewat ponsel." jawab Anara jujur sambil tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAETERITA [Complete]
Teen Fiction_____ GENRE : Fiksi Remaja ____ Firash Miftahul Rashad. Cowok yang menjelma sebagai pentolan kelas sebelas itu tiba-tiba datang dengan segala karakter yang baru pertama kali Anara temui. Satu hal yang membuatnya istimewa adalah kejujuran yang terpa...