67 - ANDRIANI SHELMIRA VAZZA

26 1 0
                                    

Halo, Kak Firash. Kakak kemana aja, aku kangen. Tau nggak, aku kesepian sekarang. Aku butuh kakak. Kakak yang selalu telpon aku, kakak yang selalu chat aku dan kakak yang selalu gangguin aku. Aku pengen ... banget ketemu kakak. Tapi aku nggak bisa keluar. Mau ya dateng, nanti aku kenalin sama kak Andria. Sebentar ya ... Aku cari Kak Andria dulu, biar langsung nyuruh Kakak kesini.” Anara bangkit lalu berlari, masih dengan ponsel di telinga. "KAK ANDRIA ..." Berteriak memanggil. Dan setelahnya menghilangkan di telan pintu.

____

Andria?

Firash sesekali melirik Anara. Gadis itu sedang menonton dengan air mata yang berderai. Firash ingin menenangkan gadis itu, tapi diurungkan karena sepertinya video masih berlanjut. Akhirnya, memilih untuk fokus menonton lagi. Seperti apa yang Anara minta sebelumnya.

Video kini menampilkan Anara yang sedang berbelanja di salah satu mall. Wajahnya terlihat sangat senang, bahkan rasanya baru kali ini Firash melihat itu, yang menurutnya terlihat over. Gadis itu beberapa kali berhenti di sebuah toko dan selalu membeli
baju. Firash mengernyit tidak mengerti. Seingatnya, Anara tidak suka berbelanja. Selama ini, beberapa kali di ajak, gadis itu selalu menolak. Lalu kenapa video itu menunjukkan demikian. Hm, sepertinya memang banyak hal yang belum di ketahui. Dan harus selesai malam ini.

Dari sekarang, Anara memfokuskan perhatian nya untuk melihat reaksi Firash. Bagian ini tidak terlalu parah. Tapi setelah terlewat satu scene lagi, video yang menampilkan realita dirinya disaat awal akan di tampilkan dan Anara ingin melihat reaksi Firash.

Video berganti scene menampilkan Anara yang sedang makan di salah satu restoran. Gadis itu tampak semangat sekali menyantap makanan pedas. Kamera menampilkan 2 piring yang sudah kosong. Firash mengernyit lagi. Sejak kapan Anara makan sebanyak itu. Dan lagi kenapa gadis itu makan pedas. Bukankah gadis itu tidak terlalu suka pedas. Firash menelan rasa keingintahuannya lagi karena video sudah akan berganti ke scene selanjutnya.

“Ini adalah scene terakhir. Kompilasi hari dimana kak Firash ngajak break sampai hari sebelum aku pingsan di sekolah.” seru Anara memberitahu.

Part 3 ... Last Scene

Firash antusias melihat ini. Dirinya ingin tahu bagaimana Anara setelah melepas sebagian status sebagai pacar.

Di awal, hanya kompilasi dari beberapa foto yang sepertinya di ambil dari berbagai situasi. Yang bisa ia tebak hanya foto dengan view Anara menunduk dengan kepala sembunyi di tangan yang bersidekap pada dashbor mobil. Sepertinya, itu adalah hari dimana ia meminta break. Yang lain, sebagian berlatarkan kamar. Dengan gambar yang di ambil dari punggung. Sehingga Firash tidak melihat wajah gadis itu.

Setelah beberapa saat, terputar sebuah video. Dan ... Boom. Firash luar biasa kaget. Perkiraannya Anara akan terlihat nyaman, aman dan tentram. Tetapi, situasi berbanding terbalik. Video menampilkan Anara yang sedang menangis sejadi-jadinya. Tangisan itu hampir sama dengan yang gadis itu lakukan di cafe, juga di mobil pagi saat mengajak break. Ralat. Tangisan itu bahkan lebih pilu.

Gadis itu duduk dengan kedua kaki di tekuk dan kepalanya terbenam. Tangan kanan memegang handphone. Lama ... seperti itu. Setelahnya, gadis itu meluruskan kaki dengan tangisan yang masih terdengar hebat. Selanjutnya, gadis itu melihat handphone dan lalu tangisannya semakin menjadi. Reaksi yang sepertinya kecewa karena tidak ada apapun disana.

Gadis itu bangkit. Menaruh handphone di nakas dan turun dari tempat tidur. Langkahnya menuju meja belajar dan mengambil sebuah benda, yang sepertinya adalah kacamata. Setelahnya, hal tak terduga terjadi lagi. Gadis itu menangis dengan kacamata yang di peluknya. Firash sangat hapal barang itu. Benar. Itu adalah kacamata yang di berikan olehnya untuk menutupi mata sembab Anara. Saat itu pula, Firash tidak bisa menahan lagi. Air matanya berjalan mulus di pipi.

PRAETERITA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang