2 - Firash dan Steffany

190 10 0
                                    

Happy Reading.
___

Berhubung ada kendala insiden tukang ojeg jungkir balik, Anara berangkat lebih siang tapi tidak sampai terlambat. Karena maksud siang dalam kamus gadis itu adalah teman-temannya yang lebih dulu sampai dikelas.

Anara berjalan tenang dengan earphone yang terpasang. Berusaha menutup telinga agar tak mendengar celetukan orang tapi nyatanya gagal dikarenakan tak menyalakan lagu sama sekali. Sebenarnya bisa saja memutar, tapi Anara takut ada yang memanggilnya perihal urusan penting. Alhasil, Anara tetap menelan celetukan yang tertuju padanya.

"Beruntung banget si Firash dapetin cewek model Anara. Secara dia sempurna. Selama tau, gue gak nemu satu pun kekurangan."

"Gak heran julukannya The Queen of High Scholl. Gak ada celah."

"Ibarat soal insiden lapangan. Firash itu 1 dari seluruh cowok yang beruntung di sekolah ini. Secara kita semua tau gimana susahnya gaet perhatian seorang Anara."

Jika boleh menyuarakan pendapat, Anara sebenarnya tidak suka dengan beberapa orang yang berujar seolah ia adalah perempuan sempurna. Baginya, setiap orang memiliki kelebihan masing-masing yang membuatnya terlihat unggul. Lalu masalah kekurangan, Anara tentu memiliki hal itu. Bahkan bisa dikatakan sangat buruk. Karena jika suatu saat terbongkar, tamat sudah kesan sempurnanya dimata orang lain.

"Emang apa sih kelebihan WOW yang dipunya tuh cewek. Anak cowok disini tergila-gila sama dia. Parahnya, Firash juga ikutan. Argghhh... Gue kesel."

"Tau tuh. Padahal kemana-mana cantikan lo. Pada rabun kayaknya mereka."

"Eh... Eh... Eh... Jangan kenceng-kenceng guys. Nanti yang diomongin denger lagi."

Anara seharusnya sudah biasa dengan celetukan beberapa senior perempuan ataupun semua angkatan yang tidak suka. Mengingat itu bukan hal asing lagi. Tapi, yang baru terdengar tetap saja berhasil membuatnya tersinggung. Lagi pula, manusiawi bukan. Tidak terima dirinya diejek yang bisa dikatakan secara terang-terangan karena mereka mengobrol dengan keras.

Anara melihat menggunakan ujung mata untuk mengenali kerumunan yang menyeletuk. Ia tidak asing dengan beberapa sosok itu. Mereka adalah Steffany cs. Grup senior kelas sebelas yang paling terkenal.

Anara coba mengingat mungkin saja pernah melakukan kesalahan. Berulang kali berpikir, tak satu pun yang terungkap.

Kemudian Anara ingat Steffany menyinggung tentang Firash. Mungkin, itu adalah letak permasalahan. Sepertinya ia harus menanyakannya kepada KON. Mereka sangat tahu seluk-beluk sekolah ini. Dan menyangkut sebuah perkumpulan terkenal, Anara yakin mereka tak akan melewatinya.

***

Istirahat kali ini, AKON memutuskan menjadikan bakso sebagai menu utama yang akan mereka makan dikantin. Menu itu sendiri adalah keinginan Oci yang sempat menjadi kontropersi dikarenakan Nanda dan Kanza mengajukan penolakan diawal. Anara yang sifatnya netral memilih ikut. Hingga pada akhirnya kesepakatan mengikuti keinginan Oci dikabulkan. Karena mereka mengerti bahwa bukan hal sembarangan jika teman mereka yang mengajukan keinginan se-keukeuh itu. Mereka juga ingat bahwa Oci baru-baru ini menjaga jarak dengan bakso. Jadilah menuruti untuk menyenangkan cewek itu.

Bagi orang lain, makan dengan menu yang sama mungkin terkesan kekanakan. Tapi bagi AKON, itu adalah cara mereka memperkuat ikatan sehingga yang namanya solidaritas menjadi hal yang berpengaruh kuat. Karena kebetulan, mereka adalah gadis-gadis yang kurang mendapat kesenangan sempurna dari keluarga. Jadi mereka mencari itu saat sedang berkumpul bersama.

AKON ini kebetulan mempunyai kebiasaan. Setiap kali makan, tidak bersuara. Setelah selesai, baru mereka mulai mengobrol tentang banyak hal.

PRAETERITA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang