38 - Iseng

17 3 0
                                    

Siang ini seharusnya Anara bisa tidur, mengingat tadi malam tidak bisa memejam sama sekali. Tapi yang terjadi, matanya ini tetap segar. Tidak ada tanda sedikitpun bahwa rasa kantuk akan datang. Hal itu sendiri, disebabkan oleh otaknya yang terus saja berputar. Memikirkan berbagai hal yang masuk akal maupun tidak. Yang dimana, itulah resiko memiliki otak jenius bagi Anara. Meskipun tidak ingin, otak tidak bisa berhenti untuk bekerja. Dampak buruknya, jadi tidak bisa tidur. Untuk waktu sekarang sendiri, hal yang di pikirkan nya masuk akal.

- Kedua Orang Tua

- Firash

- Perwakilan Pertukaran Pelajar

Adalah 3 hal pokok yang saat ini menjadi pusat pikirannya.

Pertama; Kedua Orang Tua

Anara kesal dan sedih, ketika kembali mendapat kabar bahwa MaPa tidak pulang Bulan Ramadhan ini, bahkan setelah Andrio melancarkan berbagai bujukan hingga berulang kali. Padahal Anara sangat berharap, untuk Bulan Ramadhan kali ini ia bisa berkumpul dengan anggota keluarga lengkap. Cukup 8 tahun terakhir ia tidak bisa merasakan itu. Tapi ternyata, tahun ini pun tidak bisa. Lantas, kapan akan terlaksana keinginan itu. Atau mungkin tidak akan pernah.

Kedua; Firash

Masih terbayang bagaimana reaksi tidak rela nya cowok itu tadi malam. Ketika harus melepas tangannya dan bergegas pulang. Dimana langkahnya terlihat lambat seolah tidak ingin untuk beranjak. Matanya tidak ingin lepas memandang seolah jika berpaling dirinya akan hilang. Dan yang paling berkesan, ketika cowok itu menghadiahkan sebuah kecupan, dilanjut dengan bisikan lirih mengungkapkan perasaan.

Sungguh, Anara berani berkali-kali berucap, bahwa saat itu adalah saat yang paling membuatnya tersentuh, selama menghabiskan waktu bersama cowok itu. Kecupan nya terasa begitu lembut, dan bisikan nya terasa begitu membuai. Yang membuatnya merasa istimewa, dan khawatir secara bersamaan.

Khawatir akan ketidakmampuan cowok itu dalam berdiri sendiri, tanpa ada dirinya. Ingin rasanya ia membatalkan semua, agar tidak ada hal keliru yang terjadi. Tapi, hati kecilnya berseru agar semua tetap sesuai rencana. Dan selalu percaya bahwa Firash akan baik-baik saja.

Terakhir; Pertukaran Pelajar

Sejauh ini, keputusannya adalah menolak. Mengingat disini banyak orang baik yang ada di samping nya. Sepasang saudara laki-laki Andrio dan Alfano. Ketiga temannya Kanza, Oci dan Nanda. Serta satu orang yang amat sangat suka menggenggam tangannya, Firash. Tetapi, ketika perasaanya sedang terpatri pada keinginan berkumpul bersama orang tua, ada perbedaan keputusan. Menerima adalah solusi yang tepat. Ia bisa berkumpul, mengabiskan waktu bersama, dan mungkin untuk 2 tahun disana, ia bisa membujuk kedua orang tua agar pulang hingga tahun berikutnya keinginan untuk berkumpul dengan anggota keluarga lengkap bisa terwujud. Keputusan akhir lebih condong kemana, Anara sendiri akan...

Drrt... Drrt... Drrt...

Lamunan Anara menguap begitu saja ketika ponsel yang terletak di nakas bergetar secara berkali-kali. Ketika ia melihat apa hal yang mengusik itu, lengkungan sudut bibir tak mampu untuk di tahan. 3 Kakak perempuannya kembali menggila di grup chat.

Oci
Yuhuuu... Yuhuu...
Selamat ngemil di siang hari terakhir sebelum puasa semuanya. Oci mendukungmu

Nanda
O aja ya kan

Kanza
Lagi nggak mood ngemil makanan gue
Mood nya ngemil lu

Oci
Etdah si Kanza, zadiiiss sekali

PRAETERITA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang