65 - Serpihan hati

16 2 0
                                    

I don't deserve this. You look perfect tonight

Prok....prok....prok....

Suara tepuk tangan sangat riuh dari pengunjung ketika lagu selesai di nyanyikan. Si penyanyi tersenyum simpul menanggapi orang yang memberinya perhargaan dengan itu.

Di lain tempat, Heri sudah menyelesaikan apa yang diintruksikan Firash untuk dilakukannya. Dia kini tinggal melaksanakan finishing. Diliriknya Firash sedang melamun dengan kedua telinga yang di sumpal earphone. Heri menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu yang membuat earphone di lepas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakin mau ambil langkah jauh ini? Saran gue, mending di pikir lebih mateng lagi, Fir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakin mau ambil langkah jauh ini? Saran gue, mending di pikir lebih mateng lagi, Fir. Karena setelah semua rencana lo terealisasi, situasi akan berubah total. Dan mungkin--"

"Her." sela Firash. "Keputusan gue udah bulat. Dampaknya udah gue perhitungkan semua. Jadi, lo beresin aja semuanya."

"Oke."

Heri berbalik hendak menyerahkan hal finishing untuk usahanya. Sebelum sampai, Heri berbalik menatap Firash terakhir kalinya. Sahabatnya itu tersenyum sambil menganggukkan kepala. Heri menghembuskan nafas kasar lalu berbalik dan menyerahkan benda itu.

"Oke, terimakasih semuanya telah merelakan kedua tangan untuk memberikan sesuatu yang lebih berarti dari bayaran. Tapi bukan berarti gue gak suka duit. Kalo ada sawer jingkrak-jingkrak jadi." pengunjung tertawa mendengar candaan itu. Penyanyi yang mengucapkannya pun terkekeh sendiri.

Dari belakang panggung, terlihat orang yang mengacungkan tangan bermaksud memanggil penyanyi untuk mendekat. Si penyanyi lalu berjalan ke belakang panggung menghampiri seseorang yang tampak ingin memberikan sesuatu padanya. Dia lalu kembali ke tengah panggung membawa sebuah handphone.

"Ehm ... ehm ... tes ... gue biasanya seneng dapet handphone dari backstage. Karena maksudnya selalu bikin hati gue kasmaran sendiri. Asoy ... kayak ABG aja. Dari request lagu, ataupun titip pesan. Dan yang kali ini ..." penyanyi itu menggeser layar ponsel. Wajahnya berubah suram ketika selesai melihat handphone itu.

PRAETERITA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang