I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World

Game

"Petualang katamu!??, Memangnya bertualang bisa dilakukan tiap siang!!?"

"Tentu saja bisa, kalau memang belum bisa secara langsung, aku bisa membuat anggota klub ku bertualang secara virtual, yaitu dengan mesin VR ini, pengalaman 360 derajat real time sudah bisa menjadi pengalaman petualang yang seru"

"Kau pasti orang kaya untuk bisa membeli benda mahal itu"

"Aku membeli langsung dari pabriknya, jadi tidak terlalu mahal"

"Sepertinya idemu menarik, bisa aku mengetesnya?"

Didepanku dari tadi adalah ketua osis, seorang pria berambut pendek hitam, mukanya memang nyebelin sih.

"Ketua mau yang seperti apa?, Bertualang bebas atau"

"Menantang adrenalin!"

"Kalau begitu horror!"

Aku mengambil tasku dan mengeluarkan cd game teka-teki horror, seperti biasa tujuannya keluar dari gedung angker.

"Anda tidak ada penyakit jantung kan?"

"Heh!, Meremehkanku!?"

"Kalau begitu maaf"

Aku mengeluarkan generator kecilku dan mulai menyalakan VR ku dan memakai alat VR ke ketua OSIS.

"Sebelumnya anda coba berjalan dulu, ada petunjuknya kan?"

"Ada"

5 menit kemudian dia sudah siap sepenuhnya.

"Aku mulaikan ya"

Aku tidak bisa melihat apa yang dilihatnya karena aku tidak membawa monitor, yang pasti dia mulai berkeringat dingin.

"Waaa!!!"

"Ng"

Beberapa orang langsung masuk ke ruangan.

"Ada apa!?"

Aku hanya duduk diam melihat kertas formulir.

"Ketua, Rita Schaine, minimal 4 orang ya..."

"Huahahaha!, Akhirnya ada kunci!!"

'tawanya tetap menyebalkan'

"Astaga!! Waaa!!! Haaaa!!! Aaaaaa!!!!"

Dia lalu melepas VR dari kepalanya.

"Cukup!"

Dia kembali duduk ke kursinya dan meminum banyak air.

"Kembalilah setelah selesai mengisi formulirmu"

"Baik"

Aku mematikan VR ku dan memasukkannya ke tas sihir, bentuk kucheng waktu itu.

"Terimakasih kasih atas bantuannya"

Aku kemudian berlari ke kelas.
.
.
.

"Ketua, apa yang terjadi???"

"Di dalam ruangan yang gelap dengan senter di tangan aku berjalan tanpa arah lalu...."

~~~~~~~~~~

"Sial, aku juga mau mencobanya!"

"Satu satunya cara adalah kita harus membuat dia berhasil membuat grupnya"

"Grup petualang, kurasa itu hal yang susah diterima siswa siswa sekolah ini, kecuali kalau dia pandai memikirkan strategi"

"Kalian jangan campur urusan dengan kegiatan klub siswa!"

""Baik ketua!""
.
.
.

"Hei Rita, kudengar kamu buat grup"