Gambar

18 5 1
                                    

"Permisi"

Aku mendengar suara dari depan pintuku, aku langsung menutup manga yang ku gambar dan berjalan ke pintu.

"Sebentar"

Aku membuka pintu dan melihat orang yang menyambutku datang bersama seseorang.

"Oh, masuklah"

Mereka berdua masuk dan aku langsung menutup pintu dan memakai sihir silent.

"Tidak perlu sampai seketat ini"

"Tidak apa apa, aku juga ingin menanyakan sesuatu ke kalian"

Aku membuka tasku dan mengeluarkan beberapa lembar kertas.

"Wow, kamu punya barang mahal nak"

"Jadi, aku hanya ingin kalian menjawab tahu atau tidak soal sesuatu yang akan tunjukkan, kalian boleh menjawab hal lain juga"

"Ok"

Aku menunjukkan ilustrasi sistem pembuluh darah manusia.

"Tahu" "tahu"

"Ok selanjutnya"

Aku menunjukkan ilustrasi baterai Baghdad.

"Sepertinya aku pernah melihatnya, katanya benda itu berbahaya"

"Itu barang yang sangat mahal"

"Ok, berikutnya"

Aku menunjukkan contoh soal aljabar dengan alfabet dunia ini.

"Itu matematika???, Kenapa ada huruf nya?"

"Matematika kuno"

"Kuno?, Hmm... Terimakasih atas partisipasinya, omong omong kalian bisa menilai ini?"

Aku menunjukkan manga yang ku gambar ke mereka.

"Kamu yang menggambarnya?"

"Iya, aku tidak ingin menunjukkan nya ke orang lain, tapi berbuhung kita akan menjadi rekan, jadi kurasa tidak apa apa menunjukkannya ke kalian"

Mereka berdua membacanya dengan serius.

"Bagaimana bisa??, Bagaimana bisa kamu menebak ini!??"

Manga itu berisi percakapan kami.

"Aku ini punya setumpuk skill, salah satunya bisa mengintip misi orang"

"..........."

"Bisa dibilang, aku ini tahu segalanya, jadi bagaimana menurutmu?, Apa 10 koin emas itu terlalu mahal?, Aku bisa saja meminta memakai jatah persen tapi aku ini tidak terlalu menyukai uang"

"Ini tidak adil, mengapa anak kecil bisa memojokkanku seperti ini??"

"Anak kecil?, Aku ini secara total telah berumur 76 tahun loh"(jangan lupa si Rita ingat kembali masa lalunya pas masih Ruby).

"Lalu, aku juga memerlukan bantuan kalian"

"???"

Biar aku persingkat.

Mereka mempunyai misi untuk membongkar kebusukan seisi rumah ini, mereka menjadi pelayan di rumah ini.

Yang memerintah mereka adalah Count wilayah ini, Count wilayah ini selalu curiga dari dulu, lalu ditambah kejadian yang ayah lakukan, akhirnya Count itu semakin yakin atas keputusannya.

Mereka berdua telah menjadi pelayan selama hampir 20 tahun dan gagal menemukan bukti, dan aku disini, akan membantu mereka.

"Baiklah, karena kalian bukan manusia jadi 20 tahun memang tidak penting, tapi bagi tuan Count, 20 tahun itu sangatlah panjang dan penting, perbulan Count hanya memberikan 8 emas, tapi rumah ini malahan bisa seharga puluhan platinum"

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang