Pintu

27 8 1
                                    

"Begini caranya membangun kemah"

Aku duduk melihat mereka berempat membangun kemah, kemah pribadi sih, mereka diajari para senior.

"Kamu tidak membangun kemahmu?"

"Aku tidak akan memakainya"

"Oh, kami memakai yang itu"

"Iya, yang itu, omong omong bagaimana anda dan Grivia bisa saling kenal?"

"Dia adik kelasku saat smp"

"Ooh..."

"Hei, bagaimana rasanya bertualang?"

"Hm... Jujur saja aku belum pernah bertualang jauh jauh, aku spesialis penjelasan dungeon dan reruntuhan, setiap kali aku menyelesaikan dungeon rasanya sangat senang"

"Kamu menyelesaikan dungeon sendirian?"

"Aku hanya memilih dungeon rank C atau B"

"Sekali menyelesaikan dungeon biasa berapa banyak dricash yang kamu dapat?"

"Untuk rank C 1 sampai 5 juta, untuk rank B 7 sampai 22 juta, untuk rank A 33 sampai 76 juta"

"Sebanyak itu!??"

"Rank B itu sudah berbahaya untuk solo, biasanya untuk menyelesaikan dungeon rank B perlu tim dari 7 orang dan berlangsung selama seminggu, itu kalau dungeon yang normal, kalau tidak normal maka selesainya dalam 2 hari"

"Dungeon tidak normal?"

"Ya, contohnya ada dungeon di benua barat yang hanya 4 lantai tetapi rank A, penyebabnya adalah monster monster kuat yang muncul secara mendadak dan ada boss yang sangat kuat kalau dilawan tanpa trik rahasia"

'menusuk sayapnya, dan mulai masuk ke ronde 2, tapi dianya pintar, mungkin udah gak bisa lagi trik itu'

"Rita, apa di dungeon yang kamu jelajahi ada harta yang bisa menyembuhkan segala sesuatu?"

"Tidak ada, memangnya ada apa?, Mungkin aku bisa membantu"

"Tidak, aku hanya ingin tahu saja, siapa tahu aku mungkin aku akan menjadi petualang untuk mendapatkan harta itu dan memberikannya kepada yang membutuhkan"

"Begitukah?"

Aku kemudian mencari kayu bakar.

~~~~~~~~~~~

"Ini cukup?"

"Ya, cukup" ucap seorang senior.

Aku mengeluarkan pancingan.

"Tidak ada sungai di gunung" ucap seorang senior yang sambil tertawa.

"Oh iya..."

Aku memasukkan kembali pancinganku ke tas, eit, pancingan yang bisa panjang pendek untuk memancing di sungai kecil.

"Soal bahan makanan nanti kita makan bekal saja"

"Oh iya juga"

Aku tidak membawa bekal, tetapi aku membawa sesuatu yang rahasia yang bahkan Rim tidak tahu.

Langit sudah siang, walau begitu tidak panas, aku senang kedunia ini karena pas siang hari tidaklah panas.

Yang lain pada saling berbagi cerita, aku hanya berdiri di dekat tebing melihat pemandagan.

"Kurasa sudah saatnya"

Aku melompat turun dan mengeluarkan Egle, Egle langsung menangkapku dan melemparku ke punggungnya.

"Keluarlah"

Pet ikanku dan pet rubahku keluar.

"Aku akan menamai kalian, Fisle dan Raika" ucapku sambil menunjuk ke pet ikan lalu pet rubahku.

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang