Rekor

20 6 0
                                    

"Berapa banyak pedang yang dimiliki wanita itu??"

"Aku hanya melihatnya saat bertarung dengan penjaga warisan, dia sekarang memiliki 6 pedang"

"Bagaimana kalau kita menyerah saja, dia bisa bertarung melawan penjaga warisan, apa kita orang orang dengan senjata dan robot bisa mengalahkan orang seperti itu???"

"Aku ada ide, bagaimana kalau kita bekerja sama dengan mereka, kalian ingatkan kalau tujuan kita hanya melihatnya wujud asli pedangnya, bukan menguasai pedang"

"".............""
.
.
.

""Sampai jumpa!!!""

Kami pergi dari desa yang aku tolong orang orangnya.

"Rambut biru mata merah, sepertinya mereka ras penghipnotis" ucap Harve.

"Jadi mereka yang mengendalikan boneka boneka kayu??" Tanya Iras.

"Mungkin"

~~~~~~~~~~~~

"Untung saja ras kami tidak bisa demam" ucap pria berambut pink.

"Ras kalian memangnya ras apa?"

"Ras kami tidak spesial, hanya regenerasi agak cepat dan penyembuhan, makanya kami memakai senjata jarak jauh, soalnya kemampuan fisik kami lemah"

"Lumayan"

Aku kemudian melihat danau yang tidak membeku, aku mengeluarkan daging kraken dan melemparnya ke dalam danau itu lalu aku berhenti, beberapa menit kemudian daging kraken itu menjadi merah dan matang.

"Disini tempat yang bagus, ayo istirahat sebentar"

"Air mendidih kamu sebut bagus??" Tanya pria berambut pink.

"Hei!, jarang jarang ada sumber panas alami, kamu ini gak peka bangat ya??" Ucap perempuan berambut pink.

Iras berjalan ke dekat danau, aku langsung menariknya dengan sihir tarik.

"Kamu mau mati?, Daging kraken aja jadi matang"

".... Maaf"

~~~~~~~~~~~~~~

"Air panas nya siap" ucapku.

"Aku duluan!!" Teriak wanita berambut pink.

Dia masuk ke tenda dengan secepat kilat.

"Oh..."

Aku baru sadar kalau aku memecah rekor tidak mandiku.

Seperti biasa aku mandi paling malam.

"Haaaah....... Hangat...."

Menutup mata lalu duduk di dalam gentong berisi air hangat dan hanya kepalaku yang terlihat.

"..........."

Aku duduk di gentong hingga air perlahan menjadi dingin, aku kemudian keluar mengelap badanku dan memakai kembali bajuku yang berlapis lapis.

Aku keluar dari tenda dan berjalan ke dekat danau untuk merasakan hangatnya hawa dari air panasnya.

"Bakal badai salju gak ya?, Mau tidur disini"

Aku mengeluarkan beberapa papan kayu lalu menyusunnya lalu menaruh kasur ke atasnya dan berbaring di atasnya.

"Huaaah..."

Aku kemudian bangun dan membuang liur ku ke suatu arah.

"Baru saja merasa nyaman udah di ganggu"

Aku melihat ke arah ku membuang liurku, ada seorang pria berambut panjang berwarna hitam membawa 2 pedang, pupil matanya berbentuk kotak.

"Jadi, sebenarnya apa yang terjadi di desa itu?, Aku merasakan ada keganjalan saat melihat warga warga disana"

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang