Bibit Perang

37 6 6
                                    

"Bangun!!!!"

"Hah?"

Aku bangun dan melihat ke jendela, ada Rim yang menegang megaphone.

"Huh?, Dari mana itu?"

"Kau sudah tidur 17 jam!, Bangun!!!"

"17 jam?, Sheeesh, aku tidur jam 7 malam kemaren, jam 10 malam bangun karena ditelepon Xanes untuk'

"Untuk apa?"

Rim memecah kaca jendela dan meloncat masuk.

"Anjerrr, ngapain kau pecahin kacanya!??"

"Pakai saja skill mending mu, jadi kenapa kamu disuruh ke istana?"

"Ada ancaman perang dari negri pusat guild"

"Apa?, Berarti nanti guild guild besar akan menyerang?"

"Biarin aja, mereka menyerang karena tidak tahu aku itu duta besar di federasi 4 kerajaan, kalau aku mendadak muncul nanti juga kocar kacir, lalu ada Chola yang bisa ngebantai mereka semua"

"Hmm... Jadi kalian mau nge bantai mereka?"

"Tidak, Hayase akan ke negri itu buat negosiasi dan menanyakan alasan memulai peperangan"

"Eh?, Bukannya tidak aman?"

"Hayase ada 7 pengawal bayangan, kurasa bakal aman aman saja, sihir original nya Hayase juga mematikan apalagi kurungan laser nya, kalau aku tidak fokus waktu itu pasti aku dah mati terpotong 7"

"Kira kira apa alasan mereka menyerang?"

"Merajuk kali gegara kami tidak mengundang mereka ke federasi"

"Kau kira anak anak?"

"Bisa saja kan?, Kami tidak menjalin hubungan kerja sama dengan mereka, kami juga tidak memiliki utang ke mereka, sejarah juga tidak menunjukkan ada konflik antar dua kerajaan di jaman dulu"

"Hmm... Hayase itu rank apa?"

"Kalau Hayase sendiri palingan Rank A gegara dia nya lemah soal fisik, kalau Hayase ditambah 7 pengawalnya langsung S+"

Yaah.. ini yang sebenarnya terjadi.

Aku malu telanjang di depan orang lain jadi aku selalu pergi ke pemandian jam 12 tengah malam dan berendam selama 30 menit, aku sambil memainkan hp saat berendam.

Sepertinya di dunia ini, orang yang pernah melihatku hanya memakai bra seperti hanya si Sraid.

Saat berendam tiba tiba Tria telepon dan memintaku segera ke istana, aku kemudian memakai baju dan langsung menggunakan cleaning lalu teleport ke istana.

Saat tiba aku melihat Hayase memegang pedang dengan noda darah dan kakinya ada luka sayat yang dalam, di depannya ada seorang pria yang memakai jubah dan mukanya tertutup topeng.

"Messed up gravity" ucapku sambil menjentikkan jariku, pria itu seketika terlempar ke langit langit dan jatuh ke bawah dengan kuat.

"Terimakasih" ucap Hayase sambil berjalan ke belakang, aku kemudian menggunakan heal ke kakinya.

"Dimana Xanes?"

"Di atas"

"Ok"

Aku membuat pedang sihir dengan efek penyembuh luka dan menusuk perut pria itu hingga pedang itu tertancap di lantai.

"Aaaaargh!!!!!"

"Terimakasih Chola untuk trik hebat ini, Hayase, silahkan"

"Te ri ma ka sih"

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang