Lagu

28 7 2
                                    

"Pertama tama, akan ada penampilan solo dari Makio Ushui atau dipanggil Akia!"

Aku duduk di kursi barisan tengah di agak depan, yah kekhususan ketua klub sih.

Pria di panggung itu mengeluarkan mesin dj ntah dari mana.

"Ooh...!"

Music di game music dunia ini kebanyakan klasikal piano, jadi aku kurang tertarik dan sistemnya membosankan.

'mari lihat lagu macam apa yang orang ini tunjukkan'

Tiba tiba dari speakernya terhantam keluar deretan bass yang cepat lalu nada utama mulai muncul.

"Ini... Ini..."

Aku terdiam dan mendengar musik EDM yang sangat aku rindukan.

"Artcore.."

Nada utamanya tersusun dari suara suara dari piano, dengan suara suara pendukung yang membuat suara pianonya seperti berada di ruang angkasa yang hampa, bass nya juga member efek yang menambah kesannya.

Nada pianonya mulai memanjang dan bass nya semakin cepat yang menandakan akan ada drop.

Aku mengeluarkan batang cahaya dan mengayun-ngayunkannya mengikuti bass.

Suara pianonya menghilang dan diganti menjadi suara seperti organ elektrik yang memberi kesan hardcore dengan bass yang semakin cepat.

'aku tahu!'

Aku berdiri dan kemudian berteriak.

"MAKE SOME NOISE!!!"

Ternyata teriakanku ini benar benar pas bersamaan sample voice lagunya.

"Yeaaaah!!!!!"

~~~~~~~~~~~

Karena gelap mungkin hanya orang didekatku yang bisa melihatku, selesai dia tampil hanya sedikit orang yang bertepuk tangan.

'.....'

Aku kemudian berjalan ke belakang panggung.

"Hei kau!, Ushui!"

"Ng?"

Dia melihat ke arahku.

"Ini"

Aku mengeluarkan amplop yang sangat tebal.

"Ini, ambilah ini, aku menanti album mu yang berikutnya, aku tahu tadi hanya preview album, tidak akan ada yang tertarik disini, kamu harus membuat akun sosmed untuk itu"

Dia mengambil amplopku dengan tangan gemetar.

"Kamu..."

"Aku penggemarmu dan sekaligus sponsormu, aku ingin membeli albummu sekaligus hak untuk menyiarkannya di akun ku"

"Kamu...."

"Kalau bisa, suatu hari aku akan membuat label musikku sendiri dan aku ingin kamu menjadi anggotaku"

"Akhirnya ada yang mengerti.."

Dia kemudian tertunduk dan menangis.

"Oi, oi"

"Aku bahagia"

Aku menenangkan dia dan mendengar ceritanya, ternyata dia dari dunia lain dan dari dulu bermimpi untuk membuat musik sendiri.

Aku kemudian memberikan dia uang lagi.

"Buatlah label musik dan studio musikmu sendiri, aku menantikannya"

"Tidak, kamu yang memiliki modal, aku hanya mengurusnya, jadi semua ini adalah milikmu"

"Baiklah, kalau begitu, bekerjalah dibawah naunganku, aku menanti perkembangan"

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang