Bom

18 6 0
                                    

Di dunia ini sihir aoe adalah hal yang sangat hebat, lalu alasan aku tidak memakaikan skill healer waktu itu adalah karena skill healer hanya dimiliki keturunan suci.

Namanya terdengar hebat, tapi keturunan suci sangatlah banyak karena leluhur mereka mengharem.

Beberapa minotaur telah tumbang karena kami menembak secara bersamaan, sedangkan yang di gerbang berjuang habis habisan, kamu ikut menembak goblin kalau di minta.

Beruntungnya didunia ini monster mati langsung meninggalkan dan meninggalkan loot, jadi mayat Goblin tidak bertumpuk dan membuat goblin melakukan serangan loncat.

"Cih!, Sebagian pasukan pergi masuk dari gerbang lain"

Aku terkejut karena goblin itu bisa berbicara, tetapi seperti yang lain tidak bisa memahaminya.

"Beberapa orang pergilah ke gerbang lain!!, Goblin goblin itu akan diam diam masuk ke sini dari gerbang lain!!" Teriakku.

"Apa!??"

jujur saja, aku ngak suka petempuran skala besar begini.

Aku ke benteng utara dan melihat puluhan goblin masuk, aku langsung menebas mereka dari jauh.

"Tak lama lagi, kota ini akan dikelilingi oleh goblin, aku bukan pahlawan yang selalu berniat menyelamatkan apapun, tapi kalau ini membuatku mendapatkan banyak uang maka aku akan mau bertarung habis habisan"

"Mengapa banyak orang yang bisa membaca pikiran orang!?, Apaan apaan dunia ini"

Aku melihat ke belakang dan melempar kerikil ke seseorang.

"Rupanya kamu"

Aku tidak bisa merasakan keberadaan Grand Duke.

"Kenapa kamu yang datang?"

"Ayahmu datang ke istana, kebetulan aku mendengarnya dan datang kesini"

"Apa dia dah sampai??"

"Nanti saja ngomong, 4000 monster lebih, apa kamu rasa dengan Ratusan orang saja mereka bisa bertahan?"

"Bisa, mereka bahkan tega untuk membunuh perisai hidup"

"Bagaimana kalau taruhan, kalau kamu yakin mereka benar benar bisa, maka kamu harus tetap berada disini saja, tidak boleh pergi membantu mereka, kalau kamu merasa mereka tidak mampu, maka bunuh semua monster itu dalam waktu 1 menit"

"............."

Aku menutup mataku dan mencoba mendengar semua suara monsternya, seperti ada beberapa monster kuat yang berada di akhir garis musuh, mungkin baru menyerang saat kami kelelahan.

"Baiklah, aku akan berada di sini saja, tapi aku boleh menyerang dari jauh dengan sihir kan?"

"Sudah kubilang tidak boleh membantu"

"Ok ok, lagian setengah jam lagi bala bantuan datang"

"Itu kah jawabanmu"

"Inginnya berkata begitu, tapi ini taruhan yang tidak ada hadiah atau hukuman jadi terserah aku mau melanggar atau apalah, toh gak akan terjadi apa apa"

Aku kemudian menyarungkan pedangku dan duduk.

"Tapi disini ada beberapa petualang rank A, kalau mulai situasi kacau mereka akan beraksi beraksi"

"Apa kamu tidak mencium baunya?"

"Hidung dah kesumbat beberapa hari, bentar"

Aku memakai recovery ke diriku dan mencium sesuatu.

"!??"

Kemampuan menciumku tidak terlalu bagus didunia ini, aku jadi berjalan agak lambat.

Aku kemudian merasakan ada dua orang sedang berjalan, aku segeralah ke dua orang itu dan melihat dua orang berambut oren.

I Will Fulfill All My To-Do Lists In This Fantasy World  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang